Palak dan Ancam Sopir Mobil Boks, 2 Jukir Liar di Tanah Abang Ditangkap

Palak dan Ancam Sopir Mobil Boks, 2 Jukir Liar di Tanah Abang Ditangkap

Rumondang Naibaho - detikNews
Sabtu, 10 Mei 2025 10:05 WIB
Kendaraan melintas di depan gedung blok G Pasar Tanah Abang di Jakarta, Senin (15/7/2024). Perumda Pasar Jaya akan merevitalisasi Blok G Pasar Tanah Abang yang dimulai pada tahun ini bertujuan menghidupkan kembali Pasar Tanah Abang Blok G dan meningkatkan jumlah pengunjung. ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/aww.
Ilustrasi Tanah Abang (Foto: ANTARA FOTO/ASPRILLA DWI ADHA)
Jakarta -

Polres Metro Jakarta Pusat mengungkap aksi pemalakan yang terjadi di kawasan Thamrin City, Tanah Abang. Dua pelaku pemalak berhasil dibekuk pada operasi ini.

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro mengungkap kedua tersangka ialah Sugiarto (39) dan Tio Pangestu (25). Mereka ditangkap saat tengah melakukan aksinya pada Jumat (9/5).

"(Keduannya) Ditangkap saat memaksa sopir mobil boks untuk membayar uang parkir liar sebesar Rp20.000 dengan disertai ancaman," kata Susatyo dalam keterangannya, Sabtu (10/5/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kedua tersangka diamankan di Mapolres Metro Jakarta Pusat untuk pemeriksaan lebih lanjut. Susatyo menegaskan, akan terus memberantas praktik premanisme yang meresahkan masyarakat.

"Kami tidak beri ruang untuk aksi premanisme. Siapa pun yang mengintimidasi warga di ruang publik akan kami tindak tegas," tegas Susatyo.

ADVERTISEMENT

Atas perbuatannya, keduanya dijerat pasal 368 KUHP tentang Pemerasan, dengan ancaman hukuman maksimal sembilan tahun penjara.

Di sisi lain, polisi juga menertibkan 109 bendera dan 2 spanduk milik organisasi masyarakat (ormas). Penertiban itu dalam operasi Brantas Jaya 2025 yang dilakukan serentak guna menciptakan ketertiban dan menghindari potensi gesekan horizontal antar kelompok.

"Penurunan atribut ormas ini bagian dari penegakan aturan untuk menjaga ketertiban umum. Tidak boleh ada simbol kelompok yang menguasai ruang publik seenaknya," jelas Susatyo.

Susatyo mengungkap wilayah dengan penurunan atribut terbanyak tercatat di kawasan Sawah Besar. Ada sebanyak 32 bendera dari berbagai ormas yang ditertibkan dari kawasan itu.

Kapolri Imbau Masyarakat Laporkan Aksi Premanisme

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan penindakan tegas terhadap aksi premanisme ini juga sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto. Sigit mengatakan, penindakan ini juga sebagai bentuk keseriusan polri memberikan kepastian bagi para investor agar bisa berinvestasi dengan aman di Indonesia.

"Ini sebagai tindak lanjut dari apa yang menjadi perintah Bapak Presiden bahwa preman harus ditindak tegas. Terkait dengan investasi, tidak usah ragu. Masuk saja. Urusan keamanan, kami yang tangani," ujar Sigit kepada wartawan di Plaza Senayan, Jakarta, Jumat (9/5).

Dia mengimbau masyarakat agar tak ragu melapor jika menemukan praktik premanisme di sekitarnya. Dia memastikan akan mengusut laporan dari masyarakat.

"Saya minta kepada masyarakat yang merasa di sekitarnya ada kegiatan preman, agar segera melapor dan kita akan perintahkan anggota-anggota kita untuk menindak tegas," tutur Sigit memastikan.

Simak juga Video Rano Karno soal Jukir Liar di Monas-Tanah Abang: Tak Ada Toleransi

(ond/eva)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads