Hoegeng Awards 2025

Kombes Asep Irpan Konsisten Mengabdi di Binmas dengan Filosofi 'Cukup Secangkir'

Audrey Santoso - detikNews
Jumat, 09 Mei 2025 08:02 WIB
Foto: Kombes Asep Irpan Rosadi (dok. istimewa)
Jakarta -

Alumnus Akademi Kepolisian (Akpol) Tahun 1999, Kombes Asep Irpan Rosadi, memegang teguh tugas pokok dan fungsi kepolisian adalah pelindung, pelayan dan pengayom masyarakat. Dia berprinsip hulu dari tugas-tugas polisi adalah kondisi masyarakat.

Oleh sebab itu sejak lulus dari Akpol, dia berjanji pada dirinya sendiri untuk mengabdi pada satuan kerja (satker) pembinaan masyarakat (binmas). Dia yakin keamanan dan ketertiban (kamtibmas) masyarakat akan terwujud bila pelaksanaan binmas optimal.

"Sesungguhnya saya hanya menjalankan apa yang menjadi panggilan saja. Jujur sejak dulu saya lulus dari akademi pada tahun 1999, hati saya terpanggil untuk bekerja di hulu, tidak dihilir," ucap Asep kepada detikcom pada Minggu (27/4/2025).

Keinginannya mengabdi menjadi seorang polisi binmas semakin teguh ketika dia mendapat penempatan dinas pertama di reserse. Timbul pertanyaan dalam dirinya, 'Kenapa polisi menangkap? Mengapa tidak mencegah?'.

"Saya pertama kali masuk setelah Pamapta Reserse, saya berkecimpung di beberapa kasus, lalu saya berpikir, 'Kenapa sih harus kita yang menangkap orang? Kenapa tidak kita yang justru mencegah orang untuk berbuat?'. Saat itu saya masih muda, dari situ saya punya pemikiran bahwa lebih baik sebelum orang berbuat jahat, kita sudah mencegahnya" kata Asep.

"Itu pemikiran bodoh saya saat itu, masih muda belia dan sangat idealis. Namun, saya di tempatkan di reserse. Di mana saat itu berbagai kasus di kota kecil, salah satu kota Sumatera Selatan, memberikan pengalaman kepada saya. Akhirnya, semakin kuat pemikiran saya bahwa 'Tidak, harus ada yang berbuat terlebih dahulu. Harus ada yang bekerja keras untuk mencegah ini terjadi,' itu pemikiran ideal saya" sambung dia.

Asep mengaku senior-seniornya menasihatinya untuk bertugas di reserse saat itu, dengan pertimbangan Asep merupakan polisi muda dan lebih cocok di fungsi reserse. Namun Asep tetap memilih sebagai polisi binmas.

"Saat itu ada yang memberi nasehat, 'Kamu anak muda, kamu di reserse bagus'. Namun tidak, sepertinya saya tidak cocok di dunia ini. Saya cocoknya di dunia pencegahan'. Saya bilang, saya lebih condong ke pencegahan. Saya sampai dinasihati oleh salah satu, salah dua senior, 'Kamu gimana ya'. Sampai saya dibilang 'kamu agak eror-eror' begitu (saat menolak jadi polisi reserse)," tutur Asep.

Polisi Dilihat dari Perbuatan, Bukan Pangkat-Jabatan

Asep mengatakan fungsi binmas tak kalah kuat dengan reserse. Dia semakin meyakini polisi harus turun hingga ke lingkup lingkungan terkecil masyarakat agar bisa menjalankan tugas pokok kepolisian dengan tepat sasaran ketika mengemban amanat Kapolsek dan Kasat Intel.

"Perlu diimbangkan, tetap ada penegakan hukum, tetap ada pemberantasan kejahatan, tapi tetap pencegahan juga jangan kalah kuat. Nah itu setelah saya Kapolsek, kalau Kapolsek kan umum semua fungsi saya pegang. Setelah itu, tahun 2007 PTIK. Sebelum PTIK, saya waktu itu pernah di Intel. Di Kasat Intel, saya merasakan ada satu hal yang tampak urgent., bahwa informasi harus sampai ke desa dan polisi harus sampai ke desa," jelas dia.

Selama 26 berkarier di kepolisian, Asep mengaku hanya tertarik pada binmas. Maka pada 2008, saat dia sudah dapat menyuarakan dan memperjuangkan prinsipnya, dia fokus memikirkan strategi penguatan peran-peran polisi di kampung atau desa.

"Sejak tahun 2008 hingga sekarang, saya tetap di fungsi pembinaan masyarakat. Fokus ke sana dan lebih fokus lagi bagaimana memperkuat polisi-polisi yang ada di desa. Para Bhabinkamtibmas. Serta bagaimana memperkuat kampung-kampung di Indonesia agar menjadi kampung-kampung yang taat hukum. Dasar dari situlah saya fokusnya ke situ," terang Asep.

Simak juga video: Pesan Kapolri di Hari Juang Polri: Siap Mengabdi Wujudkan Indonesia Emas





(aud/dek)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork