Polda Metro: Samapta Adalah Backbone, Harus Siap Kapan Pun Digerakkan

Polda Metro: Samapta Adalah Backbone, Harus Siap Kapan Pun Digerakkan

Wildan Noviansah - detikNews
Selasa, 06 Mei 2025 18:31 WIB
Wakapolda Metro Jaya Brigjen Djati Wiyoto Abadhy mengatakan Samapta adalah tulang punggung pengamanan yang harus siap kapan pun digerakkan.
Wakapolda Metro Jaya Brigjen Djati Wiyoto Abadhy mengatakan Samapta adalah tulang punggung pengamanan yang harus siap kapan pun digerakkan. (Foto: dok. Istimewa)
Jakarta -

Wakapolda Metro Jaya Brigjen Djati Wiyoto Abadhy memimpin apel pengecekan personel dan sarana prasarana (sarpras). Djati mengatakan Samapta unsur penting lantaran menjadi backbone atau tulang punggung pengamanan.

"Ditsamapta adalah backbone pengamanan. Harus selalu siap digerakkan kapan pun dan di mana pun," kata Djati di Lapangan Presisi Ditlantas, Selasa (6/5/2025)

Djati memberikan apresiasi atas dedikasi personel Ditsamapta dalam pengamanan berbagai kegiatan. Salah satunya pengamanan peringatan Hari Buruh yang berlangsung kondusif.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh personel atas tugas pengamanan yang dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab. Situasi kamtibmas yang aman adalah hasil kerja keras kita semua," ujarnya.

Wakapolda Metro Jaya Brigjen Djati Wiyoto Abadhy mengatakan Samapta adalah tulang punggung pengamanan yang harus siap kapan pun digerakkan.Wakapolda Metro Jaya Brigjen Djati Wiyoto Abadhy mengatakan Samapta adalah tulang punggung pengamanan yang harus siap kapan pun digerakkan. (Foto: dok. Istimewa)

Apel pengecekan ini menjadi bagian dari upaya Polda Metro Jaya dalam memperkuat kesiapan menghadapi agenda strategis nasional dan internasional yang akan datang. Sejumlah pejabat utama mulai dari Karo Ops Polda Metro Jaya, Kabidpropam, Dirsamapta, hingga Kayanma hadir.

ADVERTISEMENT

Djati mengatakan apel pengecekan bertujuan memastikan kesiapan personel dalam menghadapi dinamika kegiatan masyarakat. Djati juga menekankan pentingnya disiplin, soliditas, dan menjaga citra institusi.

Djati memperingatkan tidak ada toleransi bagi anggota yang terlibat dalam pelanggaran berat, seperti narkoba atau judi online. Djati juga meminta para komandan satuan untuk aktif mengawasi dan membina anggotanya.

"Tidak ada kompromi. Jika ada yang terbukti, sanksinya PTDH (Pemberhentian Tidak Dengan Hormat)," tegasnya.

Simak juga "Polda Metro Jaya Ringkus 2.038 Tersangka Narkoba Periode Februari-April" di sini:

(wnv/mea)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads