Kepala BGN Ungkap Penyebab Keracunan MBG di Sukoharjo hingga Batang

Dwi Rahmawati - detikNews
Selasa, 06 Mei 2025 12:39 WIB
Foto: Kepala BGN Dadan Hindayana. (Agung Pambudhy/detikcom).
Jakarta -

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menyikapi sejumlah kasus kejadian dari program Makan Bergizi Gratis (MBG). Ia memaparkan penyebab keracunan peristiwa MBG di Sukoharjo hingga Batang.

"Ini adalah beberapa kasus kejadian, tadi saya sudah diingatkan sama Bu Irma jangan disebut keracunan tapi kasus kejadian dari program MBG. Yang pertama sebetulnya dulu operasional tanggal 13 (Januari) di Sukoharjo penyebabnya sebetulnya teknis karena ini baru mulai," kata Dadan di rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi IX DPR RI, Selasa (6/5/2025).

Dadan menyebut saat masakan sudah diolah, ternyata gas untuk menggoreng habis. Ia mengatakan permasalahan MBG di Sukoharjo sudah diatasi dan tidak terulang lagi.

"Jadi pada saat masakan sudah diolah, pada saat mau menggoreng gasnya habis. Itu kejadian yang pertama dulu di Sukoharjo dan sampai sekarang alhamdulillah tidak pernah terjadi lagi, karena sudah disiapkan lebih baik," ujar Dadan.

"Waktu itu yang terdampak 40 siswa karena petugas sangat cepat mengidentifikasi ada kelainan di makanan itu sehingga kemudian masakan ditarik kembali dengan telur," tambahnya.

Dadan menyebut untuk MBG di daerah Batang penyebabnya lantaran hidangan terlambat dimakan oleh siswa. Ia mengklaim masakan MBG dikirim dalam kondisi baik dan tepat waktu.

"Kemudian terjadi di Batang, memang kejadiannya masakan dalam keadaan baik dan dikirim tepat waktu. Tapi, kemudian di sekolah ada acara sehingga makanan itu terlambat dimakan oleh siswa. Jadi sebenarnya saat itu makanannya dalam keadaan baik, kalau tepat waktu itu tidak kejadian," katanya.

Ia menyebut untuk kejadian di Cianjur hasil penelitian keracunan makanan negatif. BGN disebut sudah menguji air yang digunakan, fasilitas untuk masak hingga muntahan siswa yang terdampak.

"Kemudian berikutnya yang di Cianjur, sudah hampir minggu ketiga dan kami sudah mendapatkan hasilnya, ada dua sekolah yang terdampak dari 9 sekolah, yaitu dari 72 siswa yang terdampak dari 2.701. Dan hasilnya sudah keluar dari lab baik itu tray-nya, untuk airnya, untuk fasilitas termasuk untuk masakan yang waktu itu dikonsumsi oleh siswa termasuk muntahannya," ujar Dadan.

"Dan alhamdulillah seluruh hasilnya negatif. Jadi kami sedang mencari kurang lebih apa sih sebetulnya yang menyebabkan karena dari hasil lab itu negatif," imbuhnya.

Simak juga Video 'Prabowo Klaim Keberhasilan MBG 99,99%: Yang Keracunan di Bawah 200 Orang':




(dwr/gbr)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork