Jemaah haji asal Tapanuli Utara (Taput), Maimunah Zebua, berangkat haji tahun ini karena menggantikan ibundanya yang meninggal dunia Januari lalu. Maimunah mengatakan perasaannya kini campur aduk.
Maimunah tergabung dalam kelompok terbang (Kloter) pertama dari Sumatera Utara. Dia berangkat ke Tanah Suci karena menggantikan ibunya, Darwati Pulungan, yang meninggal dunia 5 bulan lalu.
"Ibu daftar haji dari 12 tahun lalu. Dulu katanya cuma 8 tahun nunggu, tapi karena pandemi COVID 19, jadi molor sampai 12 tahun," kata Maimunah di Madinah, Arab Saudi, seperti dikutip dari keterangan Media Center Haji, Senin (5/5/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Maimunah mengatakan ibunya begitu semangat setelah namanya masuk daftar jemaah cadangan pada tahun 2024. Dia mengatakan ibunya langsung melunasi biaya haji Rp 52 juta dan membeli berbagai perlengkapan haji pada tahun 2024.
Dia menyebut ibunya tetap semangat meski akhir ya diberi informasi baru berangkat pada tahun 2025. Dia menyebut semua sudah dipersiapkan ibunya.
"Ibu malah dikasih tahu berangkatnya tahun 2025, tapi beliau sama sekali tidak sedih. Seperti sudah siap," ujar Maimunah.
Pada 16 Januari 2025, Darwati meninggal dunia pada usia 67 tahun. Maimunah mengatakan dirinya dan saudara-saudaranya sangat sedih karena kehilangan ibunya yang sudah bersiap untuk berangkat haji.
Meski demikian, Maimunah tetap mencari informasi bagaimana nasib antrean haji ibunya. Dia kemudian mendapat kabar kalau porsi haji ibunya bisa digantikan oleh ahli waris.
Maimunah pun menempuh perjalanan sekitar 12 jam dari Tapanuli Utara ke Medan untuk mengurus pergantian porsi haji ibunya. Maimunah mengatakan jalannya bak dipermudah oleh Allah karena hanya sekitar seminggu dirinya langsung mendapat pemberitahuan untuk berangkat haji tahun ini menggantikan ibunya.
"Sebenarnya belum ada rencana haji, karena saya sedang mempersiapkan pernikahan anak pertama saya," ujarnya.
Maimunah pun berangkat ke Saudi membawa semua perlengkapan yang sudah disiapkan almarhumah ibunya. Kini, hanya doa yang dapat diberikannya untuk almarhumah ibu tercinta.
"Bisa berangkat berhaji tapi perasaan campur aduk. Rasanya belum usai sedihnya, sudah harus berangkat. Bahkan saya tidak sempat ikut manasik karena semua dadakan. Manasik sudah selesai," ucapnya.
Simak juga Video 'Kisah Pasangan asal Pasuruan, Berhaji dari Jualan Koran dan Gorengan':
(haf/idn)