.webp)
Direktorat Tidak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri menyita uang senilai Rp 75 miliar terkait kasus judi online (judol). Uang itu disita dari Laporan Hasil Analisa (LHA) Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) hingga pengungkapan situs judol.
Uang sitaan itu ditampilkan dalam konferensi pers yang digelar di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Jumat (2/5/2025). Uang miliaran tersebut ditumpuk di lokasi konferensi pers.
 Tumpukan uang bukti kasus judi online (Rumondang/detikcom) |
Uang tunai itu ditempatkan dalam plastik bening. Tampak ada 35 plastik berisi gepokan duit pecahan Rp 100 ribu dan 80 plastik berisi gepokan duit pecahan Rp 50 ribu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebanyak Rp 61 miliar di antaranya didapat dari 164 rekening yang diduga menjadi tempat penampungan hasil judi online (judol). Sedangkan Rp 14 miliar lainnya disita dari pengungkapan kasus judi online situs h55.hiwin.care.
 Tumpukan uang bukti kasus judi online (Rumondang/detikcom) |
Ada empat tersangka ditangkap terkait kasus itu. Kabareskrim Polri Komjen Wahyu Widada, Dirtipidsiber Bareskrim Polri Brigjen Himawan Bayu Aji hingga Kepala PPATK Ivan Yustiavandana akan memberi keterangan lebih lanjut soal kasus tersebut.
Pemberantasan judi online merupakan salah satu prioritas Presiden Prabowo Subianto. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pun telah memberi perintah kepada jajarannya untuk menindak tegas kasus judi online.
Simak juga Video 'Iklan Judol Banyak Bertebaran di Situs Film-Game Online':
