Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti mengaku baru tahu perihal wacana Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengirim siswa bermasalah ke barak TNI. Mu'ti enggan berkomentar banyak soal wacana itu.
"Belum, belum, kami juga baru tahu itu dari media saja kan, jadi belum tahu," kata Mu'ti kepada wartawan di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (3/4/2025).
Mu'ti pun mengatakan belum ada komunikasi Dedi Mulyadi dengan pemerintah pusat terkait wacana programnya tersebut. "Nggak, nggak, jadi saya hanya tahu itu dari teman-teman media justru. Jadi kami no comment dulu soal itu," sambung dia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya Dedi Mulyadi melontarkan wacana siswa yang sulit dibina atau terindikasi terlibat dalam pergaulan bebas ataupun tindakan kriminal diberi pendidikan karakter yang melibatkan unsur TNI-Polri. Wacana ini diinginkan Dedi untuk merespons sejumlah kasus kenakalan remaja di Jabar.
Bahkan ia mewacanakan program pendidikan karakter itu akan mulai digulirkan pada 2 Mei 2025 di beberapa wilayah di Jawa Barat. Pembinaan siswa bermasalah ke barak akan dilakukan secara bertahap.
"Tidak harus langsung di 27 kabupaten/kota. Kita mulai dari daerah yang siap dan dianggap rawan terlebih dahulu, lalu bertahap," ujar Dedi dilansir detikJabar, Selasa (29/4).
'Lihat juga Video Dedi Mulyadi soal Siswa Masuk Barak: Tukang Tawuran-Main Mobile Legends'