Kaos Kuning di Hari Lahir Raja

Piknik Mur-mer 3 Negara (6)

Kaos Kuning di Hari Lahir Raja

- detikNews
Senin, 04 Jun 2007 15:37 WIB
Jakarta - Jika pada masa liburan di bulan Juni ini Anda bertandang ke Bangkok, jangan heran bila banyak menemukan orang dengan mengenakan pakaian, utamanya kaos, berwarna kuning.Model kaos itu macam-macam. Ada yang berkerah polos, ada yang berkerah warna-warni, dan ada juga yang bermodel khas perempuan. Meski penuh modifikasi, namun kaos itu didominasi warna kuning dan ada logo yang sama di dada bagian kiri. Logo itu adalah lambang kerajaan Thailand.Orang yang mengenakan kaos itu gampang ditemukan di setiap sudut Bangkok. Mereka ada di warung pinggir jalan, di hotel bintang lima maupun di bandara internasional. Saking populernya kaos warna kuning berlogo kerajaan itu, kaos seperti itu banyak dijual di mal besar atau pun di pinggir jalan. Harganya beragam, termurah 100 bath (Rp 27.500). Menurut pemandu tur saya saat berkeliling di Grand Palace, pakaian serba kuning itu sebagai simbol penghormatan rakyat pada Raja Thailand ketika ulang tahun naik tahta ke-60 tahun lalu. Pemandu itu mengatakan, kaos kuning itu diimbau untuk dipakai hingga Sang Raja mangkat.Pada hari Senin, pemandangan serba kuning lebih tajam terlihat di Bangkok. Jumlah orang yang mengenakan pakaian warna kuning lebih berlipat jumlahnya. Pegawai kerajaan wajib mengenakannya.Penyiar televisi pun mengenakan jas kuning yang dimodifikasi, lengkap dengan simbol kerajaan di dada kiri. "Senin adalah hari lahir Raja. Warna untuk Senin adalah kuning," jelas Devi, pemandu saya, yang juga mengenakan kaos kuning.Raja Bhumibol Adulyadej sangat dicintai oleh rakyatnya. Raja Bhumibol yang lahir pada 5 Desember 1927 dan naik tahta pada 9 Juni 1946, tercatat sebagai raja terlama di dunia. Peringatan naik tahta Raja Bhumibol tahun lalu dirayakan dengan meriah. Mengenakan pakaian kuning adalah bentuk loyalitas rakyat Thailand pada raja bergelar Rama IX tersebut.Saat ini, pakaian serba kuning sangat mudah ditemukan di Bangkok. Tahun lalu, saat peringatan ulang tahun naik tahta Raja Bhumibol, stok pakaian warna kuning sempat kacau karena pedagang berlomba mengeruk untung.Akibatnya Menteri Perdagangan Thailand mengeluarkan ancaman: pedagang yang terlalu mahal menjual pakaian warna kuning bakal dikenai sanksi 7 tahun penjara atau denda 140 ribu bath!Tidak Terlalu MurahSebelum saya ke Bangkok, tentu saja saya googling dulu untuk mencari banyak informasi. Salah satu informasi yang saya baca adalah biaya hidup di Bangkok/Thailand jauh lebih murah dibandingkan di Jakarta.Tapi setiba di sana, anggapan itu tidak terlalu benar. Yang benar adalah biaya hidupnya sama saja.Di Hatya (Thailand Selatan), sebungkus mie seafood yang ada di pinggir jalan, di kawasan turis, 50 bath (Rp 13.750). Rujak mangga 10 bath -20 bath (Rp 2.750-5.500). Di Bangkok, sate cumi bakar ukuran biasa di pinggir jalan satu tusuk 20 bath (Rp 5.500). Air mineral 600 ml di pinggir jalan 10 bath (Rp 2.750), padahal di Jakarta Rp 2.000. Makan di kedai sepiring nasi goreng 80 bath (Rp 22.000), mie seafood 70 bath (Rp 19.250).Saya menginap di hotel bintang tiga di Bangkok. Saya memesannya via internet dengan harga sekitar Rp 300 ribuan. Tapi bila pesen di sana langsung, harganya 2.000 bath (Rp 550 ribu). (nrl/sss)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads