Program Pesantren Sahabat Lalu Lintas yang Diinisiasi Kakorlantas Berkembang Signifikan

Program Pesantren Sahabat Lalu Lintas yang Diinisiasi Kakorlantas Berkembang Signifikan

Herianto Batubara - detikNews
Sabtu, 26 Apr 2025 10:05 WIB
Kakorlantas Polri Irjen Agus Suryo Nugroho inisiasi program Pesantren Sahabat Lalu Lintas
Program Pesantren Sahabat Lalu Lintas yang diinisiasi Kakorlantas Polri Irjen Agus Suryonugroho berkembang signifikan sejak diluncurkan Februari 2025. (Foto: dok Korlantas Polri)
Jakarta -

Program Pesantren Sahabat Lalu Lintas yang diinisiasi Kakorlantas Polri Irjen Agus Suryonugroho menunjukkan perkembangan signifikan, sejak diluncurkan pada Februari 2025. Program ini dinilai telah memberikan berbagai manfaat nyata bagi santri dan lingkungan pesantren.

Program Pesantren Sahabat Lalu Lintas bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kepatuhan berlalu lintas di kalangan santri pondok pesantren, serta mendorong mereka menjadi teladan dalam keselamatan berkendara.

Program ini telah diterapkan di berbagai pondok pesantren di Indonesia, termasuk Pondok Pesantren Nurut Taqwa Bondowoso, Jawa Timur, milik KH A Nawawi Maksum. Program ini disambut antusias oleh para santri yang merasa mendapatkan manfaat langsung dalam memahami aturan berkendara yang aman dan benar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

KH A Nawawi Maksum menekankan bahwa selain mendalami ilmu agama, santri juga perlu memahami pentingnya keselamatan di jalan raya. Menurutnya, tertib berlalu lintas sejalan dengan ajaran Islam tentang ketaatan terhadap aturan dan menjaga keselamatan diri serta orang lain.

Kakorlantas Polri Irjen Agus Suryo Nugroho inisiasi program Pesantren Sahabat Lalu LintasKakorlantas Polri Irjen Agus Suryo Nugroho inisiasi program Pesantren Sahabat Lalu Lintas (Foto: dok Korlantas Polri)

Program ini melibatkan polisi lalu lintas yang aktif masuk ke pesantren untuk memberikan edukasi mengenai keselamatan dan tertib berlalu lintas. Kegiatan ini mencakup sosialisasi aturan lalu lintas, pentingnya menggunakan helm, serta bahaya berkendara tanpa surat izin mengemudi (SIM). Santri yang menggunakan kendaraan bermotor untuk aktivitas sehari-hari diharapkan lebih patuh terhadap aturan lalu lintas dan menjadi contoh bagi masyarakat sekitar.

ADVERTISEMENT

Untuk meningkatkan program ini, Irjen Agus Suryonugroho berharap para Dirlantas jajaran mendorong para Kasatlantas secara rutin menggelar kegiatan edukasi dan sosialisasi keselamatan berkendara di lingkungan pondok pesantren. Hal ini perlu terus dilakukan untuk menanamkan kesadaran tertib berlalu lintas di kalangan santri.

Sosialisasi dan edukasi, kata Irjen Agus, ditekankan pada pentingnya para santri ketika mengendarai kendaraan bermotor memakai helm, memiliki SIM, membawa STNK serta mentaati aturan lalu lintas. Edukasi juga dikemas dengan pendekatan religius agar lebih mudah diterima para santri.

"Santri harus menjadi teladan, bukan hanya dalam akhlak, tapi juga dalam keselamatan berkendara," ujarnya.

Menurut Irjen Agus, program ini akan terus dilakukan secara rutin sebagai bagian dari upaya membentuk budaya tertib lalu lintas sejak dini di lingkungan pesantren.

Tonton juga Video: Kemenag Berencana Bangun Madrasah Internasional Berbasis Pesantren

(hri/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads