Unjukrasa Anti-G8 Diwarnai Kericuhan

Jakarta - Aksi antiglobalisasi menjelang KTT G8 di kota Rostock, Jerman diwarnai kekerasan. Batu dan botol pun beterbangan ke arah polisi anti huru-hara yang menjaga aksi itu.Petugas pun tak tinggal diam. Dengan gas air mata dan pentungan, polisi berusaha membubarkan massa.Seperti dilansir dari BBC, Minggu (3/6/2007), jurubicara kepolisian setempat mengatakan, aksi lempar batu dan botol itu hanya melibatkan sebagian kecil demonstran. Dari 30 ribu pengunjuk rasa, hanya sedikit saja yang terlibat bentrok.Meski bentrokan kini sudah mereda, namun polis masih tampak berjaga-jaga. Sedikitnya 13.000 polisi masih berada di jalan-jalan untuk mengantisipasi kerusuhan.Berbagai peralatan pengendali massa, seperti meriam air didatangkan ke kota Rostock untuk mengantisipasi tindak kekerasan. Pemilik toko di kota itu juga telah berjaga-jaga dengan menutup jendela dengan papan kayu.Pengunjukrasa banyak datang dari segala penjuru Eropa untuk melampiaskan kemarahan pada pertemuan puncak G8. Sebagian berkemah di dekat pelabuhan Rostock dan mengancam akan bertahan hingga KTT G8 di Heiligendam yang digelar 6-8 Juni 2007.Unjuk rasa diperkirakan diikuti sekitar 160 kelompok, termasuk barisan antiglobalisasi, antiperang, mahasiswa dan kelompok anarkis. (ken/ken)