Jeffrie: Saya Bukan Oportunis
Sabtu, 02 Jun 2007 18:21 WIB
Jakarta - Oportunis. Demikian predikat yang disematkan beberapa pihak kepada Jeffrie Geovanie ketika namanya muncul sebagai bakal calon wagub DKI Jakarta. Sebab dalam gelaran pilkada Sumatera Barat Juni 2005, Jeffrie kalah bersaing memperebutkan posisi gubernur.Sosok Jeffrie memang selama ini lebih dikenal sebagai pengusaha muda di bidang perhotelan yang sukses. Namanya mulai terkenal ketika menjadi Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Catur Seluruh Indonesia (PB Percasi). Selain itu pria kelahiran Jakarta 5 Agustus 1967 ini aktif di The Indonesian Institute. Banyak artikel, tulisan dan opininya yang dimuat di koran-koran.Namun rupanya publik belum lupa dengan kegagalan Jeffrie merebut kursi gubernur Sumatera Barat. Namanya yang diusung PAN dipertanyakan berbagai pihak. Jeffrie pun dituding sebagai orang yang haus jabatan."Saya tidak oportunis. Bagi saya jabatan itu merupakan ibadah," tegas Jeffrie ketika mendampingi Sarwono dalam saat jumpa pers di Kantor Tim Media Sarwono, Jl Simprug Golf XIII/20, Jakarta Selatan, Sabtu (2/6/2007)."Pengertian oportunis itu apa. Saya tidak pernah mencari-cari jabatan," imbuh pria yang memiliki nama asli Jeffri Geovanie itu.Jeffrie menyebutkan, kegagalanya dalam pilkada Sumbar karena dirinya dianggap masih terlalu muda untuk menjadi seorang gubernur. "Banyak masyarakat yang bilang saya lebih cocok ikut pilkada Sumbar 2010 nanti. Mereka bilang, belum saatnya saya memimpin," kata pria berdarah Minang itu.Lulusan Fakultas Sastra Universitas Nasional itu mengisahkan, dirinya diminta menjadi calon gubernur Sumbar karena diminta oleh pimpinan Muhammadiyah. "Saya bilang waktu itu, siapkan semuanya, harus dimulai dari rapat tingkat ranting. Ternyata dalam waktu 3 bulan pengurus Muhammadiyah mampu melakukan itu. Akhirnya saya maju sebagai cagub," tutur Jeffrie. Hal yang sama pun dialaminya dalam pilkada DKI kali ini. Jeffrie mengaku tidak pernah berniat terlibat dalam pilkada. Namun lagi-lagi atas permintaan Ketum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin dan Ketum PAN Soetrisno Bachir, Jeffrie tidak bisa menolak."Saya diminta langsung oleh Pak Din dan Pak Soetrisno Bachir. Awalnya saya dengan tegas menolak," tutur Jeffrie.Pilkada DKI mau tidak mau menjadi pembuktian bagi Jeffrie Geovanie. Meski masih ada penolakan dari PKB, duetnya dengan Sarwono Kusumaatmadja akan membuktikan, apakah sosoknya memang diinginkan publik Jakarta, atau dia akan kembali mengulang kegagalannya di pilkada Sumbar 2 tahun lalu.
(bal/nrl)