Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menjelaskan skema murur dan tanazul untuk jemaah haji Indonesia pada musim haji 2025. Nasaruddin berharap murur dan tanazul dapat membantu memudahkan jemaah haji.
"Maka tahun ini kita perkenalkan secara resmi, kita melakukan apa yang disebut dengan murur, dan kita juga melakukan tanazul," kata Nasaruddin Umar di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Sabtu (19/4/2025).
Nasaruddin mengatakan murur dilakukan sebagai salah satu upaya menyikapi persoalan kesulitan bermalam di Muzdalifah. Dia mengatakan jemaah tak harus bermalam di Muzdalifah, melainkan tetap di dalam bus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Apa itu murur? Murur itu kan nomenklatur baru. Dulu kalau kita melakukan ibadah haji, harus bermalam di Muzdalifah. Ya, turun dari bus. Nah, persoalan kita mencari busnya di mana, kemudian juga gelap-gelap, dan seterusnya, banyak persoalan," kata Nasaruddin.
"Nah, di sini dimungkinkan kita tinggal di mobil. Ya, karena itu juga macet kan, dianalogikan itu sama dengan mabit di Muzdalifah, bermalam di Muzdalifah, terutama untuk para lansia. Maka itu tetap di mobil, jadi ini ditolerir, dan juga secara fikih tidak ada masalah," tambahnya.
Dia mengatakan tanazul berati jemaah tak harus menginap di tenda. Dia mengatakan tanazul memungkinkan jemaah menginap di hotel.
"Dan apa itu tanazul? Tanazul itu artinya tidak lagi mutlak seseorang jemaah itu harus nginap di tenda, tenda yang sudah tersedia di Mina. Tapi itu bisa nginap di hotel, karena jarak menuju ke kemah mereka itu lebih jauh kadang-kadang, daripada pergi ke hotel mereka. Nah, itu perjalanan 1 kilometer atau 1,5 kilometer sudah sampai di hotelnya," ujarnya.
Dia mengatakan pihaknya akan melihat kuota prioritas yang melakukan tanazul. Dia menuturkan pihaknya akan berusaha memberikan pelayanan terbaik untuk menyukseskan pelaksanaan ibadah haji 2025.
"Nah, kita mungkin hanya kurang lebih 40 sampai 50 ribu jemaah yang, kita akan lihat siapa yang prioritas, itu yang akan melakukan tanazul. Tapi selebihnya berjalan normal, tapi insyaallah kita akan juga siapkan dengan beberapa macam perubahan," ujarnya.
Sebagai informasi, bimbingan manasik haji nasional tahun 1446 Hijriah ini diikuti lebih dari 100 ribu jemaah haji. Mereka berasal dari berbagai daerah di seluruh wilayah Indonesia.
(mib/taa)