Di Antalya Forum Turkiye, Prabowo Cerita Patuh saat Dipecat dari TNI

Laporan dari Turkiye

Di Antalya Forum Turkiye, Prabowo Cerita Patuh saat Dipecat dari TNI

Firda Cynthia Anggrainy - detikNews
Sabtu, 12 Apr 2025 01:51 WIB
Presiden Prabowo Subianto. (Firda/detikcom)
Foto: Presiden Prabowo Subianto. (Firda/detikcom)
Antalya -

Presiden Prabowo Subianto menjadi pembicara dalam Antalya Diplomacy Forum (ADF) di Antalya, Turkiye. Prabowo menceritakan dirinya mematuhi keputusan saat dipecat dari TNI.

"Saya ingin mengoreksi diri saya. Saya pernah mencalonkan diri sebagai presiden empat kali. Saya kalah tiga kali. Jadi, apa yang ingin saya sampaikan adalah, saya percaya pada demokrasi," kata Prabowo mengawali penyampaiannya di ADF Talk di Antalya, Turkiye, dalam siaran YouTube, Jumat (11/4/2025).

Prabowo kemudian bercerita dirinya pernah dipecat dari TNI. Dia menegaskan mematuhi keputusan apa pun dari presiden sebagai bentuk kepatuhannya terhadap demokrasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya pernah menjadi tentara, saya pernah menjadi jenderal. Pernah memimpin pasukan militer terkuat di Indonesia. Tapi kemudian saya diminta untuk mundur, dengan bahasa langsungnya, saya dipecat. Tapi saya pernah bersumpah untuk menjunjung tinggi konstitusi dan konstitusi mengatakan dengan tegas bahwa presiden memiliki kekuasaan tertinggi atas angkatan bersenjata," ujarnya.

Prabowo menegaskan percaya dengan sistem demokrasi dan hak asasi manusia. Dia pun menyoroti isu krisis kemanusiaan di Gaza, Palestina, yang masih terus terjadi.

ADVERTISEMENT

"Jadi ketika presiden saya meminta saya untuk mundur, saya langsung berkata, 'Siap, Pak', tanpa ragu. Jadi, yang ingin saya sampaikan adalah, kami percaya pada demokrasi, kami percaya pada hak asasi manusia, kami percaya pada sistem berbasis aturan," kata Prabowo.

"Tapi sekarang, kita menyaksikan sendiri, seperti yang disampaikan oleh Presiden Erdogan, anak-anak yang tidak bersalah, perempuan, dan pria tak bersenjata dibantai di depan mata dunia," lanjutnya.

Prabowo lantas mendorong diplomasi terus dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan global tersebut. Prabowo menilai hal ini akan menyita sumber daya manusia yang ada, lantaran harus digunakan untuk pertahanan alih-alih mengentas kemiskinan.

"Inilah yang saya maksud. Saya tetap percaya bahwa diplomasi adalah satu-satunya jalan, jalan terbaik. Tapi saya merasa sedih. Dan akibatnya, sekarang setiap negara merasa harus bersiap-siap menghadapi kemungkinan terburuk. Ini tentu akan menyita sumber daya kita yang seharusnya digunakan untuk mengentaskan kemiskinan dan kelaparan. Sekarang malah harus dialokasikan untuk pertahanan," ujar Prabowo.

"Karena kita tidak tahu, bulan depan, minggu depan, apa yang akan terjadi. Jadi, ini menyedihkan. Tapi, ya, kalau Anda tanya, saya tetap bilang, diplomasi adalah jalan yang harus kita tempuh," lanjutnya.

(fca/wnv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads