'IPDN Undercover' Laris Manis

Bandung - Kontroversi tulisan Inu Kencana dalam bukunya "IPDN Undercover" malah membuat buku setebal 305 halaman itu menjadi makin laris. Setelah mencetak 10 ribu eksemplar, penerbit PT Syamil Cipta Media telah memproduksi cetakan kedua sebanyak 5 ribu eksemplar.Sekretaris Perusahaan PT Syamil Cipta Media Dikie Muqoddas mengatakan, sejak terjadi gonjang ganjing mengenai pro dan kontra buku yang diluncurkannya pada 28 April lalu, permintaan buku "IPDN Undercover" makin meningkat."Kami telah mendistribusikan sebanyak 13.500 buku ke beberapa kota seperti Jakarta, Bogor, Surabaya, Jogyakarta, Semarang, dan tentunya Bandung. Pemasaran paling tinggi ada di Jakarta sebanyak 8 ribu eksemplar," ungkapnya saat ditemui detikcom di kantornya, Jalan Babakan Sari I No 71, Bandung, Selasa (29/5/2007).Bahkan banyak beberapa daerah di luar Pulau Jawa seperti Padang dan Bali meminta buku bersampul merah darah dan hitam tersebut. Namun karena kendala teknis, permintaan tersebut belum bisa dipenuhi. "Kontroversi ini bagi kami seperti promosi gratis," kata Dikie.Menurut Dikie tidak menutup kemungkinan pihaknya akan mencetak kembali buku tersebut. "Saat ini kami telah memproduksi cetakan kedua sebanyak 5 ribu eksemplar. Pada cetakan pertama dulu kami mencetak 10 ribu eksemplar. Sekarang di gudang tersisa 1500 buku," katanya.Ketika ditanya sudah berapa buku yang terjual, Dikie mengaku pihaknya belum menerima laporan resmi. Sebab, sistem penjualan buku dilakukan dengan konsinyasi. "Biasanya konsinyasi lama laporannya. Namun untuk sementara dari 2000 buku eksemplar di Bandung, bulan Mei saja sudah terjual 800 eksemplar," tuturnya. (ern/djo)