.webp)
Pengurus Besar Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (PB SEMMI) Bintang Wahyu Saputra mengapresiasi peran Wakil Ketua DPR RI sekaligus Ketua Harian Gerindra Sufmi Dasco Ahmad yang berhasil merealisasikan pertemuan Presiden Prabowo Subianto dan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. Ia mengatakan pertemuan kedua tokoh wujud persatuan pemimpin Indonesia.
"Alhamdulillah, apa yang digagas Pak Dasco mempertemukan kedua tokoh bangsa, bisa terwujud. Sufmi Dasco Ahmad dibalik pertemuan yang mempersatukan Indonesia," kata Bintang dalam keterangannya, Rabu (9/4/2025)..
"PB SEMMI hakulyakin, dengan bersatunya kedua kekuatan, ditambah elemen bangsa yang lain, Indonesia Emas 2045 akan terwujud," lanjutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bintang juga menilai Dasco merupakan politisi yang banyak berperan dan berkontribusi besar dalam mendorong pembangunan bangsa yang ditunjukkan melalui sikapnya yang berpihak kepada rakyat. Bintang mengambil contoh seperti saat polemik langkanya LPG 3 kg.
Dasco berkomunikasi langsung menyampaikan aspirasi temuannya di masyarakat sehingga distribusi gas aktif kembali.
"Saat rakyat kesulitan mendapatkan Gas bersubsidi atau gas melon, Pak Dasco langsung berkomunikasi dengan Presiden Prabowo dan menyampaikan kesulitan rakyat karena tidak bisa beli gas melon di pengecer. Tidak lama kemudian Menteri ESDM mengaktifkan kembali pengecer berjualan gas melon setelah sempat dihentikan," ujarnya.
Selain itu, kata Bintang, Dasco juga punya peran yang besar atas keputusan pemerintah melakukan percepatan pengangkatan calon aparatur sipil negara atau CASN baik CPNS maupun CPPPK. Dasco memimpin rombongan DPR berbicara dengan pemerintah melalui serangkaian pertemuan yang melibatkan semua pihak terkait.
"Hasilnya pemerintah memutuskan percepatan pengangkatan CPNS. Sebelumnya Pemerintah melalui Surat Edaran Kementerian PAN-RB pengangkatan CPNS serentak Oktober 2025 dan CPPPK Maret 2206," ucapnya.
Bintang juga mengungkit Dasco yang pernah menjadi mediasi polemik Permadi Arya dengan Natalius Pigai, yang kini menjadi Menteri HAM. Sika Dasco saat itu menjadi penengah keduanya sehingga tak ada polemik berkelanjutan.
"Kalau kita tarik ke belakang, di balik pertemuan perdamaian Permadi Arya atau Abu Janda dengan Bapak Natalius Pigai, sebelum menjadi menteri, Pak Dasco mediator pertemuan mediasi tersebut. Beliau tidak ingin anak bangsa bertengkar berkepanjangan dan berpolemik di medsos," katanya.
(eva/tor)
