SMA PL Perang Lawan Perploncoan
Senin, 28 Mei 2007 14:40 WIB
Jakarta - Setelah lama bungkam, Kepala Sekolah SMA Pangudi Luhur (PL) Patrus Ponidi akhirnya buka mulut tentang kekerasan yang terjadi di sekolah itu. Lewat pernyataan tertulisnya, pihak sekolah menyatakan perang terhadap perploncoan atau bullying di SMA PL."Sekolah sudah menegakkan aturan yang berlaku. Siswa yang terbukti melakukan tindakan bullying akan dikenai sanksi sesuai aturan yang berlaku, dikembalikan kepada orangtuanya, bahkan dikeluarkan," tegas Petrus.Pernyataan tertulis Petrus itu disampaikan kepada wartawan lewat satpam sekolah di SMA PL, Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan, Senin (28/5/2007).Pihak sekolah mengaku terus memberikan pemahaman-pemahaman dan pengertian kepada siswa, baik dengan pendekatan pribadi maupun klasikal agar tidak membiasakan perilaku tidak wajar."Kami bekerjasama degan berbagai pihak yang berkepentingan untuk bersama-sama dan bermusyawarah agar benar-benar menerapkan peraturan sekolah," ujarnya.Selain itu, imbuh dia, pihak sekolah juga akan menjalin kerjasama dengan Yayasan Sejiwa yang bergerak di bidang anti bullying untuk melaksanakan proses ini."Kita juga mengundang aparat kepolisian untuk melaksanakan pemberian penyuluhan hukum di sekolah," tandas Petrus.Kasus kekerasan di SMU PL terjadi setelah adanya laporan dari siswa kelas I, Blastius Adisaputro, kepada kepolisian atas kekerasan yang menimpanya dari kalangan senior.
(umi/ana)