Ketua MUI Bidang Fatwa, Asrorun Niam Sholeh, mengapresiasi kebijakan pemerintah serta penanganan arus mudik dan balik Lebaran 2025 oleh Polri dan sejumlah elemen terkait. Keberhasilan mudik ini merupakan hasil sinergi antara Polri, TNI, Kementerian Perhubungan serta stakeholders lainnya.
"Secara umum saya mengapresiasi penanganan arus mudik dan arus balik untuk memudahkan publik melakukan silaturrahim Idul Fitri 1446 H. Di beberapa rest area dan tempat konsentrasi masyarakat, juga tersedia fasilitas umum dan fasilitas beribadah," kata Niam, Rabu (9/4/2025).
Niam menyebut kebijakan libur dan flexible work arrangement yang cukup panjang turut berkontribusi pada kelancaran arus mudik dan balik. Faktor lain adalah kesadaran masyarakat untuk bersabar di perjalanan, tertib berlalu lintas, dan mematuhi aturan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di samping itu, ada hal baik yang perlu diteruskan, yaitu kontribusi masyarakat, ormas, korporasi untuk menyiapkan moda transportasi massal guna memberikan fasilitas mudik gratis, dan juga balik gratis," ujar Niam.
Niam menyebut kerja sama semua elemen itu sebagai spirit taawun dan takaful. Dia ingin semangat itu terus dijaga dan ditumbuhkan.
"Memfasilitasi kebaikan dan berbagi kepada yang membutuhkan, secara nyata juga berkontribusi untuk memperlancar kegiatan mudik dan balik, karena dapat mengurangi mobilitas kendaraan pribadi serta kendaraan kecil," kata Niam.
Berdasarkan data Korlantas Polri, secara nasional angka kecelakaan turun sampai 30 persen dibanding tahun lalu. Penurunan angka ini berkat kontribusi petugas yang mengamankan jalur selama periode operasi, juga kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas kian meningkat.
Dari sisi petugas kepolisian, keberhasilan penanganan mudik ini terkait erat dengan skema rekayasa lalu lintas yang dikendalikan secara terpusat. Rekayasa itu antara lain dengan penggunaan sistem ganjil genap, contraflow, one way lokal hingga one way nasional. Operasi ini didukung peralatan mutakhir seperti monitoring CCTV, body worn camera, algoritma road safety, e-Turjawali, GPS ranmor Korlantas, Jasamarga integrated digital map hingga integrated road safety management system.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga menekankan, bahwa selain arus mudik, jajaran juga mengamankan dan mengelola kepadatan di lokasi-lokasi wisata. Hal itu disampaikan Jenderal Sigit saat mengecek jalur mudik Trans Jawa.
"Kemudian juga pasca dari kegiatan mudik ada 227 objek wisata yang harus dijaga dan diamankan karena itu juga menjadi tempat tujuan wisata," kata ujar Jenderal Sigit di Tol Kalikangkung Km 414, Jumat (28/3).
Tak hanya urusan mudik, Jenderal Sigit juga sebelumnya meminta jajaran untuk menjaga stabilitas harga sembilan bahan pokok (sembako) sesuai dengan aturan. Jenderal Sigit menegaskan Polri akan mengambil tindakan jika ada pihak yang memainkan harga bahan pokok memanfaatkan momentum Ramadan.
"Terkait harga sembilan bahan pokok selama bulan Ramadan di pengecer atau di pasar tradisional, harga harus sesuai HET (harga eceran tertinggi). Besok saya akan turunkan anggota di lapangan untuk mengontrol, kalau ada yang harganya melebihi HET akan kita telusuri penyebabnya ada di mana," ujar Sigit seusai rapat koordinasi terbatas yang dipimpin oleh Menko Pangan Zulkifli Hasan di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta Pusat, Rabu (26/2).
Untuk pengendalian harga pangan, jajaran Polri melakukan sejumlah langkah yakni:
1. melakukan monitoring harga melalui aplikasi Satgas Pangan Polri, PIHPS, SP2KP Kemendag, Panel Harga BAPANAS secara realtime.
2. memberikan sosialisasi kepada masyarakat dan pelaku usaha agar tidak melakukan penimbunan stok
3. melakukan pengecekan ke produsen barang kebutuhan pokok dan barang penting (bapokting), dan tempat penyimpanan (cold storage)
4. melakukan pengecekan langsung ke pasar tradisional dan retail modern untuk mengetahui stok, harga dan ketersediaan bahan pokok
5. melakukan operasi pasar dengan menggelar Gerakan Pasar Murah
6. memastikan kelancaran distribusi bapokting.
Dalam upaya menjaga stabilitas harga dan stok bapokting, Satgas Pangan Polri menemukan menonjol yakni MinyaKita yang isinya tak sesuai ukuran kemasan. Temuan ini telah diproses secara hukum.
Simak juga Video 'KAI Group Catat Rekor, 23 Juta Pemudik Gunakan Moda Kereta Api':
(knv/fjp)