Pantauan detikcom, Selasa (8/4/2025), pukul 11.45 WIB, sebanyak tiga tenda terlihat berdiri di sisi kiri Gerbang Pancasila DPR. Massa yang berdemo terlihat melakukan aktivitas seperti mengobrol, bermain, hingga makan siang.
Tidak ada aktivitas penyampaian orasi yang dilakukan oleh pendemo. Terlihat tumpukan boks makanan dan minuman di sekitar tenda.
Salah seorang pendemo yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan berasal dari kelompok Bareng Warga. Dia mengatakan aksi mendirikan tenda dilakukan sebagai aksi damai.
"Kita ingin bikin aksi damai, kegiatannya kemarin ada yang dateng, dia bikin pameran buku, workshop bikin gelang, kalung, pin, main Uno, seru-seruan aja, main kartu, nanti mau main catur, jadi konsepnya kita seru-seruan aja," katanya.
![]() |
Dia mengatakan tuntutan pendemo adalah dibatalkannya UU TNI. Menurutnya, pendemo tidak akan membubarkan tenda sebelum tuntutan itu dipenuhi.
"Cuma yang membedakan, kita mau bertahan, kita nggak akan pergi sebelum UU TNI itu dicabut, kita ingin dilanjutkan sampai UU TNI dicabut," ujarnya.
Dia menyampaikan sejumlah alasan memilih mendirikan tenda di Gerbang Pancasila DPR. Salah satunya agar tetap bisa berinteraksi dengan masyarakat sekitar yang melintas.
"Kalau di sini kan deket masyarakat, jadi sekalian ada orang lewat kita sapa, kalau di depan sana (Gerbang Utama DPR) kan lebih sepi, dan lalu lalangnya kan cepat, jadi pilihan terbaiknya di sini," ucapnya.
Dirinya juga menyampaikan alasan menuntut UU TNI dibatalkan, mulai proses legislasi yang tidak melibatkan masyarakat hingga perluasan peran militer di jabatan sipil.
"Sebenernya gini ya, UU TNI itu proses legislasinya itu yang tidak akuntabel dan tidak melibatkan masyarakat, itu yang jadi concern bersama," ucapnya.
"Sebenernya, sebelum adanya UU TNI, penempatan militer di jabatan sipil sudah ada, dan sudah lebih lebar dibanding UU TNI. Jadi sebenernya sudah disahkan apa yang sebenernya sudah terjadi," katanya. (taa/taa)