DLH DKI Sebut Kualitas Udara Jakarta Membaik Selama Lebaran 2025

DLH DKI Sebut Kualitas Udara Jakarta Membaik Selama Lebaran 2025

Brigitta Belia Permata Sari - detikNews
Selasa, 08 Apr 2025 09:51 WIB
Langit biru Jakarta Selasa 19 Maret 2024
Ilustrasi langit Jakarta (Nograhany Widhi K/detikcom)
Jakarta -

Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto mengatakan kualitas udara selama libur Lebaran 2025 relatif membaik dibandingkan periode Lebaran tahun sebelumnya. Hasil evaluasi kualitas udara itu dilakukan selama periode Idul Fitri 2025 sejak 24 Maret hingga 6 April 2025.

Asep mengatakan, jika dibandingkan dengan dua tahun sebelumnya, kualitas udara pada Idul Fitri 2025 menunjukkan angka yang signifikan. Ia menjelaskan, dibandingkan pada 2024, terjadi penurunan konsentrasi polutan sebesar 43-75 persen, dan jika dibandingkan pada 2023, penurunan berada pada kisaran 18-69 persen.

"Maka dari itu, dari sisi Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU), Jakarta berada dalam kategori 'Baik' saat Hari Raya pertama, sedangkan pada periode pemantauan hari kedua masuk ke dalam kategori 'sedang'. Data juga menujukan bahwa konsentrasi polutan saat Idul Fitri tahun 2025 lebih rendah dibandingkan tahun 2023 dan 2024," kata Asep dalam keterangannya, Selasa (8/4/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Asep juga menjelaskan bahwa berdasarkan pemantauan konsentrasi jam PM 2.5, terlihat adanya tren penurunan yang cukup jelas saat Idul Fitri dibandingkan dengan H-7 hingga H-4.

"Konsentrasi PM 2.5 tertinggi justru tercatat pada 26 dan 27 Maret 2025, yang merupakan hari-hari terakhir sebelum cuti bersama. Ini kemungkinan besar karena aktivitas masyarakat di Jakarta masih tinggi menjelang libur panjang," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Meski begitu, Asep menambahkan, setelah Hari Raya, konsentrasi PM 2.5 kembali meningkat pada H+4 dan H+5 Lebaran, yang menandakan mulai kembalinya aktivitas masyarakat di Ibu Kota pascamudik.

"Pola ini penting untuk terus kita pantau setiap tahunnya, agar kebijakan pengendalian emisi bisa lebih tepat sasaran dan waktu," ujarnya.

Berdasarkan pengukuran konsentrasi enam jenis polutan udara dari sembilan Stasiun Pemantauan Kualitas Udara (SPKU) di Jakarta, ditemukan bahwa konsentrasi PM 2.5 atau polutan utama penyebab polusi udara di perkotaan mengalami penurunan signifikan saat Idul Fitri. Maka dari itu, Asep pun mengimbau kepada seluruh warga Jakarta untuk melakukan pengecekan kualitas udara secara real time melalui laman udara.jakarta.go.id.

"Dengan mengetahui data dan informasi dari fitur dalam website tersebut, nantinya warga Jakarta dapat mengetahui langkah-langkah yang perlu diambil, misalnya selalu gunakan masker bila berada di lokasi dengan tingkat cemaran udara tinggi," imbuhnya.

Lihat juga Video 'Hanoi Memulai Tahun Baru 2025 dengan Kabut Polusi, Kualitas Udara 'Berbahaya'':

(bel/taa)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads