Presiden Prabowo Subianto buka-bukaan soal sejumlah polemik yang terjadi belakangan ini. Buka suara itu yakni soal penolakan UU TNI yang sudah disahkan DPR hingga rapor pemerintahannya sendiri.
Prabowo meminta agar setiap aksi demo yang muncul dilihat secara objektif. Hal ini disampaikan Prabowo saat Blak-blakan bersama 7 jurnalis, seperti dilihat dalam YouTube detikcom, Senin (7/4/2025).
Prabowo saat itu turut ditanya terkait penanganan aksi demo yang dianggap masih abusive. Dia menghormati berbagai macam demo yang terus bermunculan dan meminta tetap damai.
"Masalah demo adalah biasa. Dalam negara sebesar kita, kan kita sudah sepakat berdemonstrasi, orang berdemo itu dijamin Undang-Undang Dasar. Kalau ada abusive, ya, kita harus investigasi, proses secara hukum kalau abusive. Tapi coba perhatikan secara objektif dan jujur. Apakah demo-demo itu murni atau ada yang bayar. Harus objektif, dong," kata Prabowo.
"Pertama, ada demo melawan efisiensi. Demo katanya dana pendidikan akan dikurangi. Jadi harus objektif, kita juga kita bukan anak kecil. Kita hormati hak untuk berdemo, asal demonya damai tidak mau menyulut kerusuhan. Nah kalau bakar-bakar ban, itu bukan damai," tambahnya.
Prabowo lalu menceritakan pengalaman petugas yang berjaga demo kerap kali dilempari plastik berisi air kencing bahkan kotoran manusia. Untuk itu, dia selalu mewaspadai adanya kekuatan asing yang ingin mengadu domba lewat aksi demonstrasi.
"Dan kenapa abusive? Kita punya pengalaman, saya mantan petugas keamanan juga. Kadang-kadang petugas dilempar plastik kencing, kadang-kadang petugas dilempar plastik isinya kotoran manusia. Jadi selalu dalam pengelolaan suatu negara kita waspada apakah ada kelompok-kelompok atau kekuatan-kekuatan asing yang ingin adu domba," ucapnya.
(azh/azh)