Ke Kantor Antara Semarang, Ipda Endry Minta Maaf Pukul Wartawan

Ke Kantor Antara Semarang, Ipda Endry Minta Maaf Pukul Wartawan

Antara - detikNews
Senin, 07 Apr 2025 22:45 WIB
Anggota tim pengamanan protokoler Kapolri, Ipda Endry Purwa Sefa, menyampaikan permintaan maaf kepada pewarta foto Perum LKBN ANTARA, Makna Zaesar. (dok. Antara)
Anggota tim pengamanan protokoler Kapolri, Ipda Endry Purwa Sefa, menyampaikan permintaan maaf kepada pewarta foto Perum LKBN ANTARA, Makna Zaesar. (dok. Antara)
Jakarta -

Anggota tim pengamanan protokoler Kapolri, Ipda Endry Purwa Sefa, menyampaikan permintaan maaf kepada pewarta foto Perum LKBN ANTARA, Makna Zaesar. Hal ini dilakukan setelah dia terlibat insiden kekerasan saat kunjungan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Stasiun Semarang Tawang.

Dilansir Antara, Senin (7/4/2025), permintaan maaf itu disampaikan seusai pertemuan yang digelar di kantor Perum LKBN ANTARA Biro Jawa Tengah di Semarang pada Minggu (6/4) malam. Hadir dalam pertemuan tersebut Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Artanto yang mewakili Polri, Direktur Pemberitaan ANTARA Irfan Junaidi, serta pewarta foto ANTARA Makna Zaesar, dan Ipda Endry.

"Saya menyesal dan menyampaikan permohonan maaf kepada rekan-rekan media atas kejadian di Stasiun Tawang," kata Ipda Endry.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia berharap ke depan akan makin humanis, profesional, dan lebih dewasa dalam bertugas.

Sementara Makna Zaesar sudah menerima permintaan maaf tersebut. Meski demikian, ia mengharapkan tetap ada tindak lanjut secara institusi kepolisian atas insiden tersebut.

ADVERTISEMENT

Lalu, Artanto mengatakan Polri menyesalkan insiden yang seharusnya tidak terjadi itu. Menurut dia, prosedur standar operasional dalam protokoler pengamanan seharusnya tidak perlu secara emosional.

"Situasi saat kejadian sangat ramai dan penuh sesak. Kalau ditemukan pelanggaran akan diberi sanksi sesuai aturan yang berlaku," katanya.

Menurut dia, pers merupakan mitra Polri yang saling bekerja sama untuk memberi pelayanan kepada masyarakat. Ia juga berharap insiden serupa tidak akan terulang dan kemitraan dengan pers tetap terjaga.

Di kesempatan yang sama, Direktur Pemberitaan ANTARA Irfan Junaidi juga menyesalkan insiden yang terjadi tersebut. Menurut dia, Polri dan pers seharusnya bisa bekerja sama dalam bertugas untuk melayani masyarakat.

Menurut dia, peristiwa tersebut dapat menjadi bahan koreksi ke depan sehingga profesionalisme benar-benar terlaksana. Irfan juga mengapresiasi Ipda Endry yang secara kesatria untuk meminta maaf.

"ANTARA akan terus menjalankan tugas jurnalisme secara profesional dan objektif, bermitra dengan Polri sebagai unsur yang menjadi pemangku kepentingan, sehingga dapat menjalankan tugas dengan nyaman dan objektif," katanya.

(azh/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads