Presiden Prabowo Subianto menjawab banyaknya sorotan terkait tokoh-tokoh asing, termasuk Thaksin Shinawatra, yang ikut mengurus BPI Danantara. Thaksin disorot lantaran pernah menjadi koruptor.
Prabowo awalnya bicara terkait Thaksin yang merupakan tokoh politik. Dia menyebutkan Thaksin berkali-kali dikudeta, tetapi selalu menang mandat.
"Gini, Thaksin adalah seorang tokoh politik yang dikudeta, dia menang mandat berkali-kali dikudeta, berarti ada faktor, saya tidak mau terlibat dalam domestik politik itu, Anda paham," kata Prabowo saat diskusi bersama para pemred, seperti dalam YouTube detikcom, Senin (7/4/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Prabowo lantas menyinggung PM Malaysia Anwar Ibrahim yang juga pernah masuk penjara atas tuduhan korupsi. Ia menilai tidak seharusnya Indonesia ikut menjelekkan Anwar Ibrahim, seperti halnya Thaksin.
"Sama Anwar Ibrahim masuk penjara berapa kali atas tuduhan korupsi atas tuduhan macam-macam, tapi apa kita mau korbankan dan ikut jelekan Anwar Ibrahim? Anda ngerti? Banyak kasus seperti itu. Termasuk diri saya, saya dituduh mengkudeta, saya dituduh mau bunuh macam-macam lah, mau bunuh Pak Harto, mau bunuh Habibie, mau bunuh Gus Dur," ucapnya.
Prabowo mengaku memilih Thaksin hanya karena pengalaman dan punya jaringan yang besar. Bahkan, Thaksin, kata Prabowo, tidak mau dibayar oleh Indonesia.
"Ya begini, dia punya jaringan besar, dia punya pengalaman besar, dia bersedia tanpa dibayar, Ray Dalio tidak mau dibayar, Jeffrey Sachs tidak mau dibayar, paling dia bilang, paling mereka bilang 'iya sudah kalau aku datang hotel sama angkutan lah di Indonesia' dan kita bilang kita reimburse tiket kamu," ujar Prabowo.
"Berkali-kali tokoh tokoh itu mau bantu tidak dibayar. Tidak sulit, Ray Dalio sangat antusias, tapi dia ingatkan 'kamu akan dilawan'. Dia selalu ingatkan saya. Ya itu wajar, every new initiative will be opposed. Itu sifat organisasi di mana pun, mayoritas tidak mau ada perubahan, nggak tahu saya. Itu fenomena ya, human nature. Kita sudah lama jadi orang Indonesia, kita buka-bukaan," lanjut dia.
(maa/gbr)