Gubernur Lemhannas Dorong Pemerintah Perkuat BRICS-OECD Hadapi Tarif Trump

Ahmad Toriq - detikNews
Jumat, 04 Apr 2025 13:32 WIB
Gubernur Lemhannas Ace Hasan Syadzily. (Diah/detikcom)
Jakarta -

Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Ace Hasan Syadzily menilai kebijakan tarif impor yang ditetapkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donlad Trump sebagai salah satu bentuk ketidakpastian dunia. Ace mendorong pemerintah Indonesia memperkuat hubungan multilateral dengan sejumlah aliansi perdagangan dan pembangunan.

"Kebijakan tarif Presiden Trump ini pasti akan berpengaruh terhadap ketahanan ekonomi nasional kita dan menegaskan fenomena ketidakpastian global yang tidak hanya dialami Indonesia," kata Ace dalam keterangannya, Jumat (4/4/2025).

Hampir semua negara yang memiliki hubungan dagang dengan AS akan terdampak akibat kebijakan tarif impor Trump. Ace menilai pemerintah Indonesia sudah mempersiapkan langkah antisipatif untuk menyikapi kebijakan tarif impor Trump.

"Pemerintah harus memperkuat kerja sama ekonomi dengan negara-negara lain yang selama ini telah dijalin dengan baik. Misalnya, kerja sama yang dirintis dengan BRICS (Brazil, Rusia, India, China, South Afrika) harus ditingkatkan menjadi kerja sama ekonomi dan perdagangan dan menjadi bagian dari perluasan mitra dagang Indonesia. Demikian juga dengan upaya membangun kerja sama ekonomi melalui OECD," ucap Ace.

Cara lainnya, menurut Ace, adalah harus segera menggenjot kebijakan hilirisasi dan reindustrialisasi yang telah dicanangkan Presiden Prabowo Subianto. Langkah ini dinilai dapat menghadapi kebijakan Trump karena memperkuat dalam negeri.

"Hilirisasi ini menjadi bagian dari memperkuat ketahanan ekonomi nasional yang berbasis pada sumber kekayaan alam Indonesia yang melimpah," sebut Ace.

Hilirisasi dan industrialisasi juga dinilai sebagai bagian dari menjaga daya saing dan memperkuat kinerja ekspor kita agar lebih baik dan kompetitif di tengah persaingan dagang antarnegara setelah kebijakan tarif impor Trump.

"Selain itu, pemerintah beserta otoritas keuangan, terutama Bank Indonesia, harus terus mewaspadai dampak dari kebijakan Presiden Trump ini terhadap kondisi moneter dan fiskal kita," imbuhnya.

Trump diketahui mengenakan tarif 32% untuk barang impor dari Indonesia yang masuk ke AS. Tarif itu diterapkan karena Trump menyebut Indonesia mengenakan tarif 64% untuk barang-barang ekspor dari AS.

Simak juga Video: Respons Istana Soal Kebijakan Tarif 32% Donald Trump




(rfs/imk)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork