Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat menilai pentingnya memberikan perhatian untuk terus mengembangkan kemampuan dosen. Menurutnya, hal itu dibutuhkan agar transformasi pendidikan tinggi tidak berorientasi akademik aja, namun juga mampu membentuk karakter, memperkuat penguasaan ilmu, dan teknologi bagi peserta didik.
"Tantangan di depan yang semakin kompleks membutuhkan sumber daya manusia yang memiliki karakter kuat dan berdaya saing, sehingga membutuhkan tenaga dosen yang memiliki kemampuan mumpuni," kata Lestari dalam keterangan, Kamis (3/4/2025).
Dia mengatakan berdasarkan catatan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) jumlah dosen di Indonesia mencapai 303,67 ribu. Namun, hanya 25% saja yang sudah lulus doktor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, catatan Badan Pusat Statistik dari jumlah dosen yang ada, 60% mengajar di perguruan tinggi swasta (PTS) dan 45% dari dosen PTS itu menerima gaji di bawah Rp3 juta per bulan.
"Berdasarkan data tersebut, upaya pengembangan kemampuan dosen merupakan langkah yang harus dilakukan dengan diimbangi peningkatan kesejahteraannya," tuturnya.
Dia mengatakan untuk itu pembangunan pendidikan tidak semata menyasar capaian akademik. Lebih dari itu, pembangunan pendidikan juga harus mampu membentuk karakter, memperkokoh nilai-nilai kebangsaan, sekaligus memperkuat penguasaan ilmu dan teknologi dari para peserta didik.
"Membutuhkan komitmen kuat dari para pemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah untuk mewujudkan pengembangan kemampuan dosen yang diimbangi peningkatan kesejahteraannya," jelasnya.
Menurutnya, dengan peningkatan kemampuan para dosen diharapkan dapat memaksimalkan kualitas pembelajaran, riset, dan inovasi yang dilakukan setiap perguruan tinggi.
"Sehingga pendidikan tinggi yang ada mampu melahirkan generasi penerus bangsa yang berkarakter kuat dan berdaya saing di tingkat global," tutupnya.
Simak juga Video 'Mendiktisaintek Beri Beasiswa untuk Dosen Gegara Lulus Doktor Baru 25%':
(anl/ega)