Pasar Rawa Belong, Jakarta Barat, dipadati pembeli yang berburu bunga sedap malam menjelang Idul Fitri atau Lebaran. Lebaran terasa tidak lengkap tanpa bunga sedap malam.
Hal itu diakui oleh salah satu pedagang bunga di Pasar Rawa Belong. Mursan (54), yang berjualan bunga sejak 1980-an, mengatakan sudah menjadi tradisi Lebaran masyarakat membeli bunga sedap malam.
"Itu karena kebutuhan setiap menjelang hari raya, apalagi masyarakat Betawi itu kalau tidak pakai sedap malam kayaknya 'nggak aci' lah, kalau bahasa Betawinya enggak ngepas gitu," tutur Mursan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mursan mengatakan bunga sedap malam memiliki bau yang harum. Menurut Mursan, harum sedap malam cocok untuk menyambut tamu yang hendak bersilaturahmi ke rumah.
"Tiap tahun dia itu kan keluarganya pada silaturahmi, dia itu kan ada yang bau-baunya ada tanaman atau rangkaian bunganya," tutur Mursan.
Hal yang sama diakui oleh Yamin (47), yang sehari-hari menjual bunga anggrek dan antorium. Namun, menjelang Lebaran, Yamin turut menjual bunga sedap malam lantaran banyak permintaan.
"Kalau misalnya lebaran gini kan yang paling banyak dicari sedap malam. Biasanya nggak berani jual sedap sama kalo nggak Lebaran. Jadi pas Lebaran gini ngikut juga saya jual. Kan emang langganan ada yang butuh, makanya suka nyediain juga setiap malam," tutur Yamin.
Yamin mengatakan banyak pembeli suka bunga sedap malam lantaran memilik wangi yang semerbak. Terlebih bunga sedap malam diincar untuk menghias rumahnya saat lebaran layaknya tradisi.
"Mungkin karena tradisi kali ya, kan sedap malam juga wangi dia, jadi untuk bunganya lebih wangi gitu, mungkin orang banyak suka, makanya pada nyaris setiap Lebaran dari dulu itu pasti nyarinya sedap malam," ujar Yamin.
Tonton juga Video: Kecantikan Bunga Lili Air yang Sempat Punah dan Kini Mekar Lagi
(dek/dek)