Ketua PBNU Ahmad Fahrur Rozi atau Gus Fahrur mendorong agar kasus pembunuhan Juwita (23), wartawati di Kalimantan Selatan (Kalsel) diusut tuntas. Mengingat, kasus tersebut diduga melibatkan oknum TNI AL yang semestinya melindungi rakyat.
"Siapapun pelaku kejahatan harus diusut tuntas, apalagi jika dilakukan oleh oknum aparat keamanan yang seharusnya melindungi rakyat," kata Gus Fahrur kepada wartawan, Jumat (28/3/2025).
Gus Fahrur berharap agar kasus segera diproses di pengadilan. Sehingga, pembunuh dapat diberikan hukuman setimpal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita berharap segera diajukan ke pengadilan dan diberi hukuman yang setimpal, pembunuhan adalah kejahatan yang berdosa besar," tegasnya.
Gus Fahrur menilai perilaku oknum aparat itu mencoreng institusi sekaligus mencederai kepercayaan masyarakat terhadap TNI.
"Perilaku oknum yang mencemarkan nama baik aparat keamanan negara harus ditindak tegas karena mencoreng wibawa institusi dan mencederai kepercayaan masyarakat," ujarnya.
Seperti diketahui, kasus pembunuhan terungkap dari penyelidikan yang dilakukan kepolisian. Korban ditemukan tewas di Jalan Gunung Kupang, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan. Terduga pelaku adalah oknum anggota TNI AL.
Komandan Polisi Militer Lanal Balikpapan Mayor Laut (PM) Ronald L Ganap membenarkan peristiwa tersebut. Oknum TNI AL tersebut berinisial J.
"Benar, pembunuhan dilakukan oknum TNI AL pangkat I berinisial J," ujarnya.
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali buka suara soal oknum anggotanya membunuh Juwita. Ali memastikan proses hukum kasus itu akan berlangsung transparan dan terancam hukuman berat.
"Pokoknya kalau proses hukum (akan) transparan dan dihukum berat," kata Ali kepada wartawan di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (27/3).
Ali belum memastikan jenis hukumannya. Ia menyerahkan keputusan ke pengadilan.
Lihat juga video: Jurnalis di Banjarbaru Tewas Dibunuh, Pelakunya Diduga Oknum TNI AL