7 Kasus Tommy Dibawa ke Guernsey

7 Kasus Tommy Dibawa ke Guernsey

- detikNews
Rabu, 23 Mei 2007 13:38 WIB
Jakarta - Kejaksaan Agung tidak main-main mengungkapkan harta Tommy Soeharto diperoleh melalui korupsi. Setidak-tidaknya Tommy mempraktekkan 4 cara memperoleh kekayaan dari anggaran pemerintah itu dalam 7 kasus dugaan korupsi.Demikian terungkap dalam affidavit Direktur Perdata pada Jaksa Agung Muda Perdata dan TUN Yoseph Suardi Sabda yang mewakili pemerintah dalam persidangan antara Garnet Investment Limited melawan BNP Paribas Guernsey dengan pemerintah Indonesia di Royal Court of Guernsey, Inggris, pada 14-17 Mei 2007."Tommy, khususnya melalui Humpuss Group yang saham mayoritas dimiliki Tommy, adalah yang paling depan mendapatkan keuntungan finansial dari kontrak-kontrak pemerintah melalui transaksi yang melibatkan institusi pemerintah," jelas Yoseph dalam affidavit yang diperoleh detikcom, Selasa (22/5/2007).Kasus dugaan korupsi Pertamina paling pertama diutarakan Yoseph. Berdasarkan laporan audit dari PricewaterhouseCoopers (PwC) September 1999, terdapat bukti Pertamina dijalankan demi keuntungan Tommy dan keluarga Soeharto lainnya.Kasus kedua melibatkan maskapai penerbangan nasional Garuda. Dugaan korupsi terlihat pada pembelian mesin Airbus dari Rolls Royce dan Fokker, dengan Humpuss menjadi perantara. "Kasus ini masih disidik lebih lanjut," ujar Yoseph.Kasus ketiga barulah melibatkan Badan Penyangga Pemasaran Cengkeh (BPPC). BPPC merupakan pemegang monopoli pemasaran cengkeh sehingga mendatangkan keuntungan yang luar biasa."Dalam kasus ini, bagaimanapun juga, kesempatan Tommy melakukan ini terjadi oleh penyalahgunaan kekuasaan dari Soeharto melalui instruksi presiden untuk mendirikan BPPC di akhir tahun 1990," jelas Yoseph.Kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) merupakan kasus keempat. Pada akhir kekuasaan Soeharto, Indonesia dilanda krisis ekonomi. Rupiah anjlok dari Rp 4.600 per US$ di akhir Desember 1997 menjadi Rp 15.000 per US$ di akhir Januari 1998.Kejatuhan rupiah ini mendorong capital flight. Perbankan Indonesia pun kolaps. Termasuk Bank Central Asia (BCA) yang 30 persennya dimiliki anak-anak Soeharto. Untuk menyelamatkan bank-bank, Bank Indonesia (BI) mengucurkan BLBI.Humpuss kemudian menjadi pengutang BLBI terbesar ketiga. Pada tahun 2001, total utang Humpuss mencapai US$ 570 juta. Sebagian besar utang ini ditalangi oleh bank-bank pemerintah.Kasus kelima adalah PT Goro. Tommy sudah divonis bebas dalam kasus pidana korupsi Goro. "Saya berpendapat putusan pidana dalam kasus ini tidak mencegah jalur perdata digunakan," kata Yoseph.Kasus keenam adalah melibatkan yayasan-yayasan. Yoseph membawa kasus Yayasan Supersemar sebagai bukti harta Tommy merupakan hasil korupsi. Sebagian besar keuntungan yayasan digunakan oleh keluarga Soeharto."Melalui keputusan menteri, Supersemar mendapat laba 2,5 persen dari 8 bank pemerintah dan 2,5 persen dari bunga. Jaksa Agung menemukan hanya 16 persen dari keuntungan yayasan tersebut digunakan untuk meningkatkan sumber daya manusia," jelas Yoseph.Kasus terakhir atau ketujuh adalah kasus Sempati Air. Sempati Air didirikan oleh Tommy Soeharto dan Bob Hasan. Sempati Air diduga menerima dana yayasan Rp 40 miliar dari berbagai yayasan, tanpa pernah dikembalikan lagi sampai Sempati bangkrut Juli 1999. (aba/sss)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads