Polisi menangkap pria yang menghalangi pendirian posko mudik terpadu 2025 di Cikarang, Kabupaten Bekasi. Pria berinisial UJ itu mengaku sebagai anggota organisasi kemasyarakatan (ormas) saat melarang posko mudik didirikan.
"Iya betul (pelaku ditangkap)," kata Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi, Kompol Onkoseno Grandiarso Sukahar, saat dimintai konfirmasi, Senin (24/3/2025).
Pelaku ditangkap tim gabungan Polsek Cikarang Timur dan Polres Metro Bekasi dari kontrakannya. Saat ini, pelaku masih diperiksa untuk diproses hukum lebih lanjut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kasus ditangani Polsek Cikaramg Timur," kata Kompol Onkoseno.
Kapolda Metro Minta Pelaku Ditindak
Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto menginstruksikan anggotanya untuk menindak pihak yang mengaku anggota ormas menghalang-halangi pendirian Posko Mudik Terpadu 2025 oleh relawan di Cikarang, Kabupaten Bekasi.
"Tadi sudah saya tekankan kepada para Kapolres, untuk dilihat kalau ada preman-preman yang melakukan aksi-aksi hanya untuk kepentingan kelompoknya sendiri, apalagi yang bernuansa pemerasan dan lain-lain, pasti kita akan tindak," kata Irjen Karyoto kepada wartawan di Silang Monas, Jakarta Pusat, Jumat (21/3).
Dia memastikan, relawan boleh mendirikan posko mudik selama tidak melanggar aturan. Selain itu, pendirian tenda harus seizin pemilik lahan.
"Nah sebenarnya kalau memang kita mau mendirikan pos, selama itu tanahnya bukan tanah orang yang kita tidak boleh mendirikan oleh yang pemilik, ya kita paksakan, nggak ada urusan," ujarnya.
Karyoto menegaskan bakal menindak para pelaku yang melarang pendirian posko tanpa alasan yang jelas. Dia menyebut pendirian posko bermanfaat untuk para pemudik nantinya.
"Bahkan nanti mau kita periksa itu siapa yang menghalang-halangi. Ini untuk hajat orang banyak, bukan untuk sekelompok, segelintir orang," imbuhnya.
Ulah pria ngaku ormas tersebut viral di media sosial. Dalam video yang beredar, terlihat pria berbaju hitam tersebut tidak mengizinkan adanya Posko Mudik Terpadu di lokasi tersebut. Dia terlihat bersitegang dengan sejumlah warga lain yang disebut relawan.
"Jangan di sini, ya udah jangan, jangan, nggak boleh. Mau ngomong apa? Di sono aja noh," kata pria yang mengaku anggota ormas tersebut.
(jbr/mei)