Sebanyak 8 korban serangan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Distrik Anggruk, Yahukimo, Papua Pegunungan berhasil dievakuasi oleh tim gabungan TNI-Polri. Seluruh korban dievakuasi ke Jayapura, Papua.
Untuk diketahui, pada Jumat (21/3), sekelompok KKB membakar gedung sekolah hingga rumah guru di Kampung Anggruk, Distrik Anggruk, Yahukimo. Tercatat 10 orang yang terdiri dari guru, tenaga kesehatan (nakes) dan warga menjadi korban.
Dikutip dari keterangan tertulis Divisi Humas Polri, Senin (24/3), korban tewas satu orang, luka ringan empat orang, luka berat tiga orang dan korban lainnya dua orang yang merupakan warga asli Yahukimo. Polri menyebut serangan ini keji karena menyasar pihak-pihak yang justru mengabdikan diri untuk kemajuan Papua Pegunungan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini adalah tindakan biadab dan sangat keji. Para guru dan tenaga medis itu bukan militer, mereka adalah pendidik yang mengabdikan diri untuk anak-anak Papua," tegas Kepala Operasi Damai Cartenz 2025, Brigjen Faizal Ramadhani, dalam rilis Humas Polri.
Evakuasi para korban dilakukan tim gabungan TNI di bawah Kogabwilhan, dan Polri di bawah Satgas Operasi Damai Cartenz 2025, juga Polda Papua. Evakuasi yang hanya dapat dilakukan melalui udara ini dilakukan pada Minggu (23/3).
Faizal menilai perbuatan KKB merupakan upaya teror untuk menghambat pembangunan dan kemajuan Papua, terutama di sektor pendidikan. Kini seluruh korban, baik yang tewas maupun terluka, berada di RSAD Marthen Indey Kota Jayapura.
"Tindakan kekerasan ini tidak akan menyurutkan komitmen negara dalam memberikan pelayanan pendidikan dan kesehatan kepada masyarakat Papua, justru menjadi bukti bahwa kekejaman yang dilakukan KKB semakin nyata," lanjut Faizal.
Sebanyak delapan orang berhasil dievakuasi antara lain:
1. Rosalia Rerek Sogen, perempuan, guru, Suku Flores (Timor), meninggal dunia (MD)
2. Doinisiar Taroci More, perempuan, guru, Suku Flores
3. Vantiana Kambu, perempuan, guru, Suku Papua, Sorong.
4. Paskalia Peni Tere Liman, perempuan, guru, Suku Flores.
5. Fidelis De Lena, laki-laki, guru, Suku Flores.
6. Kosmas Paga, laki-laki, guru, Suku Flores.
7. Penus Lepi, laki-laki, guru, Suku Kimial, asli Yahukimo, Papua. (dipulangkan dari RSAD Marthen Indey karena dinyatakan sehat)
8. Irawati Nebobohan, perempuan, tenaga kesehatan asal NTT.
Selain itu, dua korban lainnya yaitu Lenike Saban yang berprofesi sebagai guru, dan Erens yang bekerja sebagai petani tak ikut dievakuasi karena permintaan sendiri. Keduanya merupakan warga Yahukimo, dan merasa kondisi sudah aman.
Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz 2025 Kombes Yusuf Sutejo mengimbau masyarakat tak terpancing provokasi yang dibuat KKB. Hingga kini, aparat masih mengejar para pelaku penyerangan.
"Kami mengajak masyarakat untuk tetap tenang dan tidak termakan propaganda yang menyesatkan. Aparat akan terus meningkatkan patroli dan pengamanan di wilayah rawan," ucapnya.
Yusuf menyebut situasi di Distrik Anggruk kini berangsur terkendali. Bantuan kemanusiaan pun, lanjut dia, mulai disalurkan bagi warga terdampak.
(aud/yld)