Banjir menggenangi perumahan warga di RW 8, Cawang, Kramat Jati, Jakarta Timur. Warga mengeluh rumahnya kembali terkena banjir setelah sempat terendam banjir besar pada awal Maret lalu.
Salah seorang warga, Ida (43), mengatakan banjir hari ini mulai terjadi sejak Subuh. Dia mengatakan banjir meluap dari Sungai Ciliwung, yang tak kunjung surut hingga menjelang siang hari.
"Dari pagi sudah mulai banjir, Subuh itu mulai banjir, (surutnya) iya lama, ini belum surut-surut," kata Ida di Cawang, Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (18/3/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ida mengaku harus membersihkan rumahnya yang tergenang banjir, padahal pada Selasa (4/3) rumahnya juga terendam banjir besar.
"Iya, baru juga kita bersih-bersih, udah banjir lagi hari ini, bersih-bersih lagi," ucapnya.
Warga lain, Herman (51), juga mengeluhkan banjir yang terjadi hari ini. Dia mengatakan belum ada dua pekan rumahnya harus kembali tergenang banjir.
"Iya, baru enakan, baru 13 hari udah banjir lagi," ucapnya.
Menurut Herman, banjir kali ini memang tidak setinggi banjir besar pada awal Maret lalu. Meski kerap kebanjiran, dia mengaku belum memiliki rencana pindah rumah.
"Kalau yang ini nggak tinggi. Kalau kemarin tuh, yang tanggal 4 Maret, jangan bayangin, sampai 2 meter ada, 2 meter lebih," ucapnya.
"Kalau pindah ya nggak segampang itu. Namanya udah rumah di sini, orang yang ngontrak saja habis kebanjiran cari tempat lain, tapi habis itu balik lagi ke sini," katanya.
Warga lain yang terdampak banjir adalah Marmo (56). Dia mengatakan pada Maret ini rumahnya sudah tiga kali tergenang banjir. Menurutnya, banjir pada awal Maret lalu adalah salah satu banjir terparah yang pernah ia alami.
"Ya baru kemarin, sekali banjir, banjir lagi gede itu, eh ini banjir lagi, tiga kali banjir bulan ini," kata Marmo.
"Kalau yang ini sih nggak tinggi, yang kemarin itu yang tinggi, tingginya sampai ke tiang listrik sini. (Banjir) semata kaki di lantai dua, yang kemarin itu saya lagi tidur, banjir dateng, Astaghfirullahaladzim, banjir dateng nggak kira-kira," katanya.
Marmo mengaku belum memiliki rencana pindah meski rumah dan warungnya kerap kebanjiran akibat luapan Sungai Ciliwung.
"Mau pindah ke mana? Ya udah di sini aja, kalau warga belakang sana bilangnya mau dipindahin. Kalau saya di sini aja," ucapnya.
Simak juga Video: Pesan Prabowo untuk Anak Korban Banjir yang Bercita-cita Jadi Presiden