Soal Rekrutmen Guru Sekolah Rakyat, Begini Penjelasan Mensos

Soal Rekrutmen Guru Sekolah Rakyat, Begini Penjelasan Mensos

Widhia Arum Wibawana - detikNews
Sabtu, 15 Mar 2025 18:50 WIB
Petugas menata papan tulis ruangan kelas Sekolah Rakyat untuk jenjang SMA di Sentra Terpadu Pangudi Luhur (STPL), Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (8/3/2025). Menteri Sosial Saifullah Yusuf mengatakan sekitar 40 Sekolah Rakyat di berbagai daerah rencananya akan memulai kegiatan pada tahun ajaran 2025/2026 dari jenjang SD, SMP, dan SMA yang diperuntukkan bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrim sebagai upaya memberikan fasilitas pendidikan yang layak. ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/aww.
Sekolah Rakyat (Foto: ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha)
Jakarta -

Pemerintah tengah mempersiapkan program Sekolah Rakyat yang rencananya akan diluncurkan mulai pertengahan tahun ini. Salah satu persiapannya adalah melakukan perekrutan tenaga pengajar atau guru untuk Sekolah Rakyat.

Terkait hal tersebut, Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengatakan saat ini semua tim dalam proses koordinasi. Ada tim yang membahas kurikulum, tim perekrutan guru, hingga tim sarana-prasarana Sekolah Rakyat.

"Semua tim telah melakukan rapat koordinasi. Ada beberapa tim, ada tim untuk kurikulum, merekrut guru, ada tim untuk sarana-prasarana," kata Gus Ipul di Kantor Kementerian Sosial (Kemensos) di Jakarta, Jumat (14/3/2025) malam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sistem Perekrutan Tenaga Pengajar

Gus Ipul menjelaskan terkait sistem perekrutan tenaga pengajar atau guru untuk Sekolah Rakyat. Pemerintah, kata dia, akan mengambil tenaga pengajar dari guru ASN yang memenuhi syarat dan akan diseleksi kembali.

"ASN yang memenuhi syarat nanti untuk dites kembali yang sudah lulus tes PPG. Nanti dites kembali dan penempatan disesuaikan dengan tempat tinggal mereka," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Gus Ipul mengatakan pada tahap berikutnya, tenaga pengajar yang telah lulus seleksi akan mendapatkan pendidikan khusus lagi. Hal ini dilakukan sebelum mereka mengajar di Sekolah Rakyat.

"Tim perekrutannya dipimpin oleh Prof. Nuh. Kita juga sudah ada tim dari Kemendikdasmen, dari Dikti juga. Beberapa ahli yang memang diminta mendampingi kita," kata Gus Ipul.

Mekanisme Penjaringan Calon Siswa

Lebih lanjut, Gus Ipul juga menjelaskan terkait mekanisme penjaringan calon siswa Sekolah Rakyat. Dia mengatakan ada beberapa tahap yang akan dilalui calon siswa.

"Pertama dia harus berada di desil 1 atau 2 pada DTSEN (Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional), ada kriterianya. Kemudian ada tahapan berikutnya nanti. Sudah disusun," ujarnya

Gus Ipul juga mengatakan pada penjaringan calon siswa akan ada beberapa syarat yang harus dipenuhi. Hal ini guna memastikan program Sekolah Rakyat diikuti secara tuntas oleh peserta didik.

"Salah satu syarat itu nanti ada perjanjian orangtuanya. Mereka tidak boleh memutus sekolah, harus mengikuti proses hingga lulus. Jadi ada kesediaan dari orangtuanya," katanya.

Tentang Program Sekolah Rakyat

Sebagai informasi, Sekolah Rakyat merupakan program pendidikan gratis untuk anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem. Program ini bertujuan untuk memberikan kesempatan yang lebih luas bagi mereka agar bisa mendapatkan pendidikan yang layak dan berkualitas.

Program Sekolah Rakyat yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto ini dijadwalkan akan dimulai pada tahun ajaran 2025-2026. Hingga saat ini sudah ada lebih dari 50 lokasi yang siap menyelenggarakan program Sekolah Rakyat.

(wia/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads