Jokowi Tepis Tudingan Kirim Utusan yang Minta Dirinya Tak Dipecat dari PDIP

Jokowi Tepis Tudingan Kirim Utusan yang Minta Dirinya Tak Dipecat dari PDIP

Tara Wahyu NV - detikNews
Jumat, 14 Mar 2025 14:23 WIB
Presiden ke-7, Joko Widodo (Jokowi) ditemui di Sumber, Banjarsari, Selasa (11/3/2025).
Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Tara Wahyu NV/detikJateng)
Jakarta -

Ketua DPP PDIP Deddy Sitorus mengatakan ada utusan yang datang dan meminta PDIP tak memecat Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) dari partai. Jokowi menepis tudingan tersebut.

"Nggak ada (utusan), ya harusnya disebutkan siapa, biar jelas. Siapa? Siapa?" kata Jokowi saat ditemui di rumahnya, Sumber, Banjarsari, dilansir detikJateng, Jumat (14/3/2025).

Jokowi mengaku tidak memiliki kepentingan menyuruh utusan untuk datang ke PDIP dan meminta agar dirinya tidak dipecat. Jokowi juga menyebut selama ini diam meskipun difitnah dan dicela.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kepentingannya apa saya mengutus untuk itu, kepentingannya apa? Coba logikanya," ujarnya.

"Saya itu udah diem lho ya. Difitnah saya diam, dicela saya diam, dijelekkan saya diam, dimaki-maki saya diam. Saya ngalah terus lho, tapi ada batasnya," sambungnya.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya, dilansir dari 20detik, Ketua DPP PDIP Deddy Sitorus mengungkap, pada 14 Desember tahun lalu, ada utusan yang meminta Hasto Kristiyanto mundur dari jabatannya sebagai Sekjen PDIP. Utusan itu juga disebut meminta PDIP tak memecat Joko Widodo (Jokowi).

"Perlu diketahui bahwa sekitar tanggal 14 Desember, itu ada utusan yang menemui kami yang memberi tahu bahwa Sekjen harus mundur, lalu meminta jangan pecat Jokowi dan menyampaikan ada sekitar sembilan orang dari PDIP Perjuangan yang menjadi target dari pihak kepolisian dan KPK," kata Deddy Sitorus, Rabu (12/3).

Baca selengkapnya di sini.

Simak Video 'Deddy PDIP: Ada Utusan Minta Hasto Mundur-Jangan Pecat Jokowi':

(taa/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads