Satgas Pangan Polda Metro Jaya menemukan Minyakita berukuran 1 liter yang ternyata hanya berisikan 800 mililiter saat melakukan sidak di Pasar Kemayoran, Jakarta Pusat (Jakpus). Salah satu pedagang, Darmi (65) mengaku dirinya sudah curiga.
"Udah 4 hari yang lalu (curiga berat minyak) Ya memang tahunya kita cuman dipegang kok nggak berat gitu loh. Terus saya timbang, emang cuman ada 3/4," kata Darmi kepada wartawan di Pasar Kemayoran, Jakpus, Selasa (14/3/2025).
Dia mengatakan dari 1 dus berisi 12 botol Minyakita, ia mendapat untung Rp 10.000. Sedangkan kemasan pouch hanya untung Rp 6.000.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari 1 dus isi 12 paling utungnya Rp 10 ribu (botol). Bedanya cuman Rp 6 ribu perak (pouch). Jadi bedanya nggak jauh, cuman itu aja pintar-pintar yang ngaturnya di sana," jelasnya.
Darmi mengaku enggan disebut curang dalam mengecer Minyakita. Sebab menurutnya ia hanya jual per botol. Apalagi, Darmi hanya pengecer yang menjual kembali Minyakita dari agen-agen.
"Kalau saya dibilang curang ya nggak mau, orang saya bukan yang bikinnya. Iya kalau saya bilang 1 liter kan saya dosa juga iya kan? Orang beli 'Oh ini nggak ada 1 liter nih' Ya saya nggak tau, itu artinya segitu aja harganya nggak segitu. Tapi saya nggak bilang 1 liter," ucapnya.
Darmi juga mengaku dirinya sempat mengeluhkan takaran Minyakita yang berkurang. Namun, agen mengaku tak tahu menahu.
"Iya saya udah menduga (isi Minyakita tak sesuai). Ya, aku kan bilang juga sama agen situ kemarin mau beli ke situ, tapi kok ini nggak ada 1 liter nih 'Ya nggak tau juga ya' bilangnya. 1 liter orang aku udah bimbang cuma 3/4 ini, 1 botol," tuturnya.
Sebelumnya, Satgas Pangan Polda Metro Jaya melakukan sidak Minyakita di Pasar Kemayoran, Jakarta Pusat (Jakpus). Hasilnya, polisi menemukan Minyakita berukuran 1 liter ternyata hanya berisikan 800 mililiter.
Pantauan detikcom di lokasi, Selasa (11/3), Satgas Pangan Polda Metro Jaya menghampiri beberapa warung sembako. Tim Satgas Pangan yang dipimpin Kasubdit Industri dan Perdagangan (Indag) I Ditreskrimsus Polda Metro Jaya AKBP Anggi Saputra Ibrahim membawa 2 tabung ukur ke lokasi.
AKBP Anggi dan tim kemudian menghampiri sebuah warung sembako dan membeli 2 botol Minyakita dengan ukuran 1 liter dengan harga Rp 17 ribu-18 ribu. Anggi mengatakan 2 botol Minyakita tersebut diproduksi di 2 tempat. Akan tetapi, keduanya sama-sama mengurangi takaran dari 1 liter menjadi 800 militer.
Namun di toko yang berbeda, Satgas Pangan menemukan perbedaan pada Minyakita kemasan pouch. Kemasan pouch saat diuji sesuai dengan takaran, yakni 1 liter. Setelah itu, Anggi beserta anggota lainnya melakukan sidak ke agen para pedagang yang memasok Minyakita.
(mea/mea)