Kematian mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI), Kenzha Walewangko (22) masih menyisakan tanda tanya. Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Semester VI itu tewas pada Selasa (4/3) malam.
Polisi masih mengusut kematian Kenzha. Berdasarkan keterangan saksi-saksi, diduga ada pesta minuman keras (miras) sebelum korban tewas itu.
Dugaan pesta miras ini didukung dengan temuan barang bukti botol bekas minuman di lokasi kejadian, taman perpustakaan kampus UKI. Temuan botol miras ini diamini oleh Rektor UKI Dhaniswara K Harjono.
Polisi belum menyimpulkan penyebab kematian korban tersebut. Namun, sebelumnya beredar rekaman video amatir yang memperlihatkan adanya keributan di area kampus pada malam itu.
Dari rekaman video yang beredar terdengar keributan di lokasi. Video yang beredar itu menarasikan korban dikeroyok hingga babak belur, bahkan pagar kampus juga jebol akibat keributan tersebut.
Temuan Botol Miras
Polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi kejadian. Dari olah TKP itu, polisi menemukan botol bekas miras hingga patahan pagar.
"Kami juga sudah mengumpulkan barang bukti berupa bekas botol minuman, patahan pagar, juga batu," kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly, di Jakarta, dikutip Sabtu (8/3).
Temuan botol miras ini diamini oleh Rektor UKI Dhaniswara K Harjono mengakui bahwa pada saat dilakukan olah TKP ditemukan ada botol minuman keras. Namun, ia mengatakan bahwa hal tersebut luput dari pemantauan pihak kampus.
"Dan terbukti memang Pak Kapolres tadi bilang ada botol ya, tapi pada saat itu memang tidak terpantau sebelumnya. Kalau terpantau pasti disuruh keluar, disuruh pulang," tutur Dhaniswara.
Dhaniswara menegaskan kampus melarang mahasiswa membawa barang terlarang, seperti minuman keras ke area kampus. Terkait adanya pesta miras sebelum pengeroyokan yang menewaskan mahasiswanya itu, Dhaniswara mengakui hal itu tidak terpantau.
"Ya kalau dari aturan kita memang ada itu (minum minuman keras) tidak diperbolehkan, terus kemudian bahwa pasti itu tidak terpantau, sehingga pada saat reaksi kemudian itu baru kemungkinan bahwa ada miras di situ," imbuh Dhaniswara.
(mea/mea)