Pekanbaru - Gudang obat dan vaksin milik Dinas Kesehatan Provinsi Riau musnah terbakar. Perisiwa ini dikhawatirkan akan mengganggu vaksinasi terhadap balita di provinsi tersebut. Hal itu ditegaskan Kabag Humas Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Burhannuddin saat dihubungi detikcom, Rabu (15/5/2007). Dia menjelaskan, kebakaran hebat yang melanda gudang obat-obatan itu, telah memusnahkan gudang vaksin yang baru saja mereka terima dari Pemerintah Pusat. "Vaksin yang terbakar itu merupakan sumbangan dari badan kesehatan dunia (WHO) lewat yang bekerja sama dengan Departeman Kesehatan Indonesia. Nah sekarang seluruh vaksin untuk stok kebutuan seluruh kabupaten dan kota se-Riau telah terbakar. Ini jelas akan mengganggu jadwal imunisasi untuk Balita se-Riau," kata Burhanuddin. Gudang vaksin yang terbakar itu, lanjut, Burhan, merupakan jatah dari Pemerintah Pusat untuk semester III dan IV. Artinya, vaksin yang terbakar ini untuk jatah imunisasi terhitung mulai Juni hingga Desember 2007. Namun, Burhan saat ini belum dapat merinci berapa banyak vaksin yang musnah terbakar itu. Tapi vaksin tersebut untuk kebutuhan 3.000 Posyandu yang tersebar di seluruh Provinsi Riau. Vaksin itu terdiri dari jenis polio, campak, BCG, DDPT, hepatitis B. "Kita sudah melaporkan kasus kebakaran gudang obat ini ke Pemerintah Pusat. Laporan ini perlu kita sampaikan, karena vaksin itu sendiri sebuah kebutuhan kesehatan untuk balita se Riau. Karena itu kita berharap, Pemerintah Pusat dapat segara mengirimkan kembali vaksin tersebut," kata Burhannuddin. Dia juga menjelaskan, saat ini pihaknya akan bekerja sama dengan sejumlah Farmasi di Riau. Ini dibutuhkan bila pemerintah pusat nantinya akan mengirim kembali vaksin tersebut. Kerjasama dengan farmasi itu, untuk penitipan sementara. "Karena gudang kita terbakar, saat ini kami telah menghubungi sejumlah farmasi untuk kerjasama dalam hal penitipan vaksin apa bila dikirim pemerintah pusat. Sebab, penyimpanan vaksin membutuhkan ruangan khusus yang dingin. Ini berbeda dengan penyimpanan obat-obatan lainnya," terang Burhan. Selain gudang vaksin, kebakaran juga menghanguskan gudang obat-obatan. Namun obat-obatan ini tidak terlalu mengganggu. Karena obat-obatan untuk berbagai jenis penyakit itu, hanya merupakan stok untuk seluruh kabupaten. "Obat di gudang kita ini bukan untuk kebutuhan obat reguler di rumah sakit. Tapi obat yang terbakar hanya untuk stok obat ke kabupaten apa bila ada emergency. Dan bulan lalu, kita baru saja membagi obat-obatan ini ke seluruh kabupten. Jadi soal obat tidak terlalu mengganggu kami. Yang paling dibutuhkan sekarang, adalah vaksin, karena memang kita punya jadwal saban bulan melakukan imunisasi," kata Burhan.
(cha/djo)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini