.webp)
Polwan Polres Metro Jakarta Selatan turun membantu korban banjir di Kelurahan Pengadegan, Pancoran. Para srikandi Polri itu memulihkan trauma anak-anak korban banjir.
Trauma healing digelar di posko pengungsian GOR Pengadegan, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan. Kegiatan ini diikuti sekitar 25 anak-anak.
"Kegiatan ini bertujuan untuk memulihkan mental dan rasa trauma anak-anak pascabencana banjir," kata Kapolsek Pancoran Kompol Sujarwo dalam keterangannya, Rabu (4/3/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para polwan tersebut mengajak anak-anak bermain. Anak-anak di penampungan juga mendapatkan mainan serta bantuan.
 Polwan Polres Jaksel turun memberikan trauma healing kepada anak-anak korban banjir di Pancoran. (dok. Istimewa) |
Banjir Terparah
Selain di Pengadegan, banjir terjadi di Kampung Rawajati, Pancoran, Jakarta Selatan. Menurut warga, banjir kali ini adalah banjir terparah dibanding banjir siklus lima tahunan.
Seorang ibu bernama Eva (43) merasakan banjir kali ini lebih parah ketimbang banjir tahun lalu. Dia membandingkan banjir yang datang saat sahur tadi dengan banjir 2012 atau 2007.
"Ini kayak banjir kemarin 2012. Saya 2007 banjir bandang kena, yang Jakarta darurat. Kita sampai ngungsi di flyover, parah itu," kata Eva di pengungsian RT 4 RW 7, Rawajati, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa (4/3).
Dia merasa ini adalah siklus banjir besar yang rutin mengunjungi Jakarta.
"Ini memang banjir 5 tahunan, harusnya tahun kemarin kan yang banjir 5 tahunan, cuma kemarin alhamdulillah nggak. Mungkin geser ke sekarang," kata Eva berspekulasi.
Dia kebanjiran saat sahur tadi. Dia berhasil melindungi anaknya yang masih berusia sangat belia agar tidak hanyut terbawa banjir. Air tadi datang setelah hujan deras selama malam sampai subuh.
Lihat juga video: Pengungsi Lewotobi Terima Bantuan hingga Trauma Healing
