Viral ornamen 'penyu' raksasa di Alun-alun Gadobangkong, Palabuhanratu, Sukabumi, rusak parah. Tampak di dalam ornamen penyu itu ada bahan yang mirip kardus. Pihak kontraktor pun buka suara.
Dalam unggahan yang viral, ornamen yang menjadi salah satu ikon kawasan itu tampak jebol di beberapa bagian, terutama pada cangkangnya yang berlubang besar.
Yang mengejutkan, bagian dalam ornamen yang seharusnya kokoh justru memperlihatkan rangka dari bambu dan material mirip kertas berbahan kardus. Pemandangan ini sontak memicu reaksi warganet yang menanyakan kualitas bahan serta konstruksi ornamen yang disebut-sebut merupakan bagian dari proyek pembangunan senilai miliaran rupiah itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Imran Firdaus, pihak kontraktor yang membangun kawasan tersebut, menegaskan semua sudah sesuai aturan pengadaan. Terkait temuan kardus dalam ornamen penyu yang ramai diperbincangkan warganet, Imran menjelaskan, bahwa material tersebut bukanlah bahan utama.
"Kardus itu hanya digunakan sebagai media pencetak bentuk penyu sebelum dilapisi resin dan fiberglass, yang merupakan bahan utama ornamen. Jadi, bukan berarti penyu itu terbuat dari kardus, tetapi kardus hanya sebagai cetakan awal," katanya dilansir detikJabar, Selasa (4/3/2025).
Lebih lanjut, Imran menanggapi soal anggaran proyek yang disebut-sebut mencapai Rp 15,6 miliar. Ia mengklarifikasi bahwa setelah dipotong pajak PPN 11 persen serta adanya denda keterlambatan dan temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), nilai riil yang diterima lebih rendah.
"Anggaran proyek ini memang Rp 15 miliar, tapi setelah dipotong PPN, jadi sekitar Rp 13 miliar. Ada juga temuan BPK terkait kekurangan volume dan denda keterlambatan yang mencapai hampir Rp 1 miliar, sehingga realisasi anggaran di lapangan tidak sebesar yang banyak diberitakan," jelasnya.
Baca berita selengkapnya di sini.
(rdp/idh)