Jakarta - Usai dicopot sebagai Menneg BUMN, Sugiharto, harus meninggalkan rumah dinasnya. Namun berhembus kabar, dia meninggalkan rumah tersebut secara tidak bertanggungjawab. Sugiharto pun menampiknya."Tidak benar saya secara sengaja maupun tidak, telah melakukan perusakan terhadap barang atau fasilitas milik negara yang ada di rumah dinas Jl Widyacandra III No 11," ujar Sugiharto dalam rilis yang diterima
detikcom, Senin (14/5/2007) pukul 20.45 WIB.Dijelaskan dia, beberapa hari setelah dilantik sebagai Menneg BUMN pada tanggal 21 Oktober 2004, dia memerintahkan sekretarisnya untuk memeriksa rumah dinas yang akan ditempati.Ternyata kondisi rumah saat itu jauh dari yang dibayangkan, dan tidak layak huni. Rumah tersebut tidak dilengkapi dengan perlengkapan sebagaimana wajarnya rumah tinggal. Apalagi, tidak ada kamar dan tempat tidur yang layak, tidak ada AC, tanpa kloset, serta tanpa sofa dan furniture. Beberapa bagian langit-langit rumah bocor, dan taman di halaman depan dan belakang tidak terawat."Atas inisiatif Plt Sekretaris Kementerian Negara BUMN (waktu itu) Sdr Richard Claphrot, dilengkapilah rumah dinas tersebut dengan berbagai perlengkapan standar, sehingga rumah tersebut layak ditempati dan dimanfaatkan sebagai rumah dinas seorang Menteri," imbuh pria kelahiran Medan Medan, 29 April 1955 ini.Richard lantas berinisiatif melakukan sejumlah renovasi, seperti memasang dinding kaca untuk ruang tamu yang menghadap taman belakang, serta men-set up sebuah ruang rapat yang dilengkapi dengan peralatan standar. Beberapa lukisan yang tersebar di sejumlah ruangan, juga koleksi pribadi Richard."Saya tidak mengetahui secara persis, dan tidak berusaha melakukan pengecekan, terhadap status kepemilikan barang-barang tersebut. Menurut saya, hal demikian seharusnya bukanlah menjadi urusan Menteri, melainkan bagian Rumah Tangga Kementerian BUMN," lanjut peraih gelar Master of Business Administration (MBA) dari Universitas van Amsterdam, Belanda ini.Ditambahkan Sugiharto, sejak isu reshuffle semakin menguat pada pekan kedua bulan Mei, utusan Richard Claphrot, Robby, sudah mendatangi rumah dinasnya. Robby lantas mendata barang-barang apa saja yang menurutnya merupakan milik Richard."Rumah dinas sudah dikosongkan pada hari sertijab. Dengan hati ikhlas dan lapang dada, saya memerintahkan kepada sekretaris dan staf saya yang lain, untuk mempersiapkan hal-hal tersebut," beber dia.Dituturkannya, pada Rabu, 9 Mei 2007, Sugiharto bersama istri dibantu beberapa staf, mengemasi barang-barang perlengkapan pribadi, serta barang-barang yang diyakini milik mereka, seperti buku-buku dan lukisan kaligrafi."Sekitar pukul 23.00 WIB, kami meninggalkan rumah dinas menuju rumah pribadi di Jl Ciniru, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Rumah dinas kami tinggalkan dalam keadaan utuh, tanpa kerusakan sedikit pun. Hal-hal yang terjadi setelah saya meninggalkan rumah dinas pada hari Rabu tanggal 9 Mei 2007, adalah di luar kendali saya," jelas mantan Direktur Keuangan dan Administrasi PT Medco Energi Internasional ini.
(nvt/nvt)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini