Pemerintah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menetapkan status tanggap darurat bencana. Keputusan itu atas hasil rapat koordinasi terkait penanganan bencana di Kabupaten Bogor.
"Statusnya, Pak Bupati mengeluarkan status tanggap darurat, sehingga pemerintah pusat tidak ragu-ragu, sudah langsung masuk dan bekerja sama dengan pemerintah daerah," kata Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, kepada wartawan, Senin (3/3/2025).
Suharyanto mengatakan pihaknya akan terjun langsung menangani bencana bersama pemerintah daerah. Dia menyebut pemerintah akan memberi perhatian lebih pada wilayah yang terdampak bencana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Apa pun yang menjadi kebutuhan masyarakat yang terdampak bencana betul-betul kita usahakan semaksimal mungkin dipenuhi," ungkapnya.
Dimintai konfirmasi terpisah, Bupati Bogor Rudy Susmanto mengatakan status tanggap darurat ini berlaku sampai 17 Maret 2025.
"14 hari ke depan," ujar Rudy melalui pesan singkat.
16 Kecamatan Terdampak
BPBD mencatat sebanyak 16 kecamatan di Kabupaten Bogor terdampak bencana dalam sehari. Adapun 16 kecamatan yang terdampak terdiri atas 28 desa.
Berdasarkan data BPBD yang diterima, bencana terdiri atas banjir, tanah longsor, angin kencang, dan orang hanyut. Sejumlah bencana tersebut terjadi pada Minggu (2/3) kemarin.
"Hujan dengan intensitas tinggi disertai angin kencang yang berlangsung cukup lama menyebabkan kadar air dalam tanah dan debet air di hulu sungai meningkat. Sehingga terjadi bencana di beberapa titik lokasi," tulis BPBD dalam keterangannya.
Tanah longsor terjadi di Kecamatan Cijeruk, Sukaraja, Megamendung, Sukamakmur, Ciawi, Sukajaya, Leuwisadeng, dan Babakan Madang. Sementara banjir terjadi di Kecamatan Cisarua, Parungpanjang, Bojonggede, Cigudeg, Tenjo, Rumpin, dan Dramaga.
"Orang hanyut di Cisarua dan angin kencang di Jasinga," jelasnya.
Lihat Video 'Banjir Bandang-Longsor Terjang Kawasan Puncak Bogor':