Majelis Wali Amanat (MWA) Universitas Indonesia (UI) menanggapi hasil disertasi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia di Program Doktor (S3) Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) UI.
Anggota Majelis Wali Amanat UI, Dany Amrul Ichdan mengatakan saat ini tengah menunggu jadwal rapat bersama empat organ di UI untuk membahas disertasi Bahlil. Adapun empat organ yang terlibat, yakni Dewan Guru Besar (DGB), Senat Akademik (SA) Universitas, Majelis Wali Amanat (MWA) dan Rektor UI.
"Sebagai bagian dari MWA kami berharap semua pihak menghormati segala proses akademik dan tata kelola yang berlaku di internal UI. Saat ini sedang diaturkan untuk rapat bersama empat organ UI (MWA, SA, DGB dan Rektor) rencana di minggu depan," kata Dany dalam keterangannya, Senin (3/3/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait hal ini, Dany juga membantah dokumen yang beredar dari Dewan Guru Besar UI yang menyatakan disertasi Bahlil dibatalkan.
Sebagaimana diketahui, dalam risalah rapat pleno DGB UI tertanggal 10 Januari 2025 yang beredar di media sosial, disertasi Bahlil direkomendasikan untuk dibatalkan sebagai bentuk sanksi atas berbagai pelanggaran yang ditemukan.
"Adapun dokumen atau sejenisnya yang beredar bukanlah sepengetahuan MWA, karena dokumen internal termasuk notulensi meeting untuk hal-hal spesifik bersifat konfidensial sehingga tidak seharusnya berada di ranah publik," jelas Dany.
Dia pun menegaskan hanya Rektor UI yang bisa memberikan keputusan terkait hasil disertasi Bahlil layak atau tidak. Sementara Dewan Guru Besar hanya bisa memberikan rekomendasi saja.
"Hasil rapat empat organ ke depan akan dilakukan langkah-langkah pengambilan keputusan oleh eksekutif (Rektor). Sehingga berita yang beredar bukan merupakan berita resmi yang dikeluarkan atas nama empat organ UI," ungkapnya.
Dany meyakini civitas UI mampu bekerja secara profesional dan tidak ada tekanan dari pihak manapun dalam menangani persoalan ini.
"Kami yakin UI dan semua organ UI dapat mengedepankan objektivitas, akuntabilitas dan integritas yang tinggi dalam setiap pertimbangan keputusan," imbuhnya.
Senada, Direktur Humas, Media, Pemerintah, dan Internasional UI, Arie Afriansyah menegaskan dokumen yang beredar hanya berisi rekomendasi, sedangkan UI belum secara resmi mengambil keputusan terkait disertasi Bahlil Lahadalia.
Terkait rapat dengan empat organ UI, Arie menjelaskan hingga kini masih belum diketahui kapan dilaksanakan.
"Bahwa UI secara resmi belum membuat keputusan apapun terhadap (disertasi) Bapak Bahlil," pungkas Arie.
Diketahui, Bahlil Lahadalia sebelumnya meraih gelar doktor dalam program studi Kajian Strategik dan Global UI dengan predikat cum laude dalam waktu 1 tahun 8 bulan.
Bahlil mengikuti program doktoral di Sekolah Kajian Strategik dan Global (SKSG) UI. Adapun sidang terbuka promosi doktor Bahlil dilakukan pada Rabu (16/10/2024).
Lihat juga Video: Kata Pengamat soal Bahlil Lulus S3 dalam 4 Semester