.webp)
Kapolda Bali, Irjen Pol. Daniel Adityajaya mengatakan Provinsi Bali saat ini mengalami peningkatan jumlah wisatawan baik itu dari dalam maupun luar negeri. Di sisi lain, angka pelanggaran hukum di Bali yang dilakukan wisatawan cenderung ikut mengalami peningkatan.
"Jadi wisatawan-wisatawan cenderung berani melakukan tindakan pelanggaran hukum, apakah itu terkait tertib lalu lintas, bahkan yang cenderung ada unsur pidana," kata Daniel dalam program Blak-blakan detikcom (28/2/2025).
Daniel menjelaskan, sebagai contoh adalah munculnya fenomena 'Kampung Rusia' yang berawal dari berdirinya sebuah kafe dan ternyata tidak memiliki izin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Izin pendirian bangunan tidak ada, dan berada di lokasi lahan sawah dilindungi," ujar Daniel.
Tidak sampai disitu, Daniel juga memerintahkan anggotanya untuk memeriksa secara teliti apakah ada pelanggaran lain yang terjadi di 'Kampung Rusia'. Dan benar saja ditemukan adanya transaksi jual beli dengan menggunakan kripto.
"Kalau ada wilayah eksklusif di negara berdaulat, tentunya ini bisa diduga nanti ada tindak pidana yang lain seperti money laundry, narkotika, dan lain sebagainya. Ternyata setelah diselidiki, terungkaplah itu ada transaksi menggunakan kripto. Padahal di Bali wajib menggunakan rupiah ketika transaksi, termasuk oleh para wisatawan," lanjut Daniel.
Daniel menegaskan, wilayah Bali harus aman karena Bali adalah daerah pariwisata. Dan mayoritas masyarakat Bali mengandalkan pariwisata sebagai mata pencaharian.
"Bali itu terkenal dengan wisata, ketika Bali aman berarti pariwisata Bali berhasil," tegas Daniel.
Lalu seperti apa cara Kapolda Bali, Irjen Pol. Daniel Adityajaya dalam mengerahkan anggotanya untuk menjaga agar Bali tetap aman? Saksikan penjelasan lengkapnya dalam program Blak-blakan detikcom dalam kanal 20detik.
(ppy/ppy)
