Suasana Glodok Plaza, Jakarta Barat masih sepi setelah beberapa hari dibuka kembali untuk umum. Kebakaran maut yang terjadi bulan lalu berimbas pada minat pelanggan berkunjung ke sana.
Andrew (33) penjual audio di lantai dasar Glodok Plaza menyebut hanya ada sedikit pelanggan yang datang sejak dibuka pekan lalu. Menurutnya, ada momen tertentu yang membuat pelanggan datang.
"Biasanya pada nyari speaker. Ini momennya mau puasa Ramadan ya. Banyak yang dari masjid, musala. Mereka nyari speakernya ya buat di sana. Jadi mungkin pada nyari untuk pembaruan-pembaruan ya. Ini aja udah mendinglah, karena kan ada momen ya mau puasa itu, kalau nggak ada momen ya mati juga, sepi pasti," kata Andrew saat ditemui detikcom di lokasi, Rabu (26/2/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Andrew menilai pelanggan masih was-was datang ke Glodok Plaza pascakebakaran maut bulan lalu. Sehingga pelanggan bisa saja memilih tempat lain untuk membeli kebutuhannya.
"Sekarang ya jelas nggak seramai dulu sebelum kebakaran. Ke tempat saya pun paling cuma 3 atau 4 orang aja setiap hari sejak empat hari lalu buka lagi. Kalau sejak buka kemarin, belum signifikan juga, masih sepi. Orang juga mungkin masih was-was buat kemari kan," jelasnya.
Baca juga: Glodok Plaza Hidup Lagi Usai Tragedi |
Andrew menyebut kerugiannya imbas kebakaran mencapai Rp 100 juta. Barang dagangannya banyak yang terkena air sehingga tidak berfungsi.
"Kalau kerugian pasti ada, punya kita itu sampe angka 80-100 juta. Ini kan satu unit speaker bisa jutaan. Rusaknya karena rembesan air itu. Dusnya basah, jadi kita jual sekarang tanpa dus dulu. Khawatirnya lembab gitu kan," kata dia.
Dia berharap Glodok Plaza segera diperbaiki. Menurutnya cara agar pelanggan kembali adalah memperbaiki segala kerusakan yang ada di sana.
"Pemilik yang club itu yang penyebab kebakaran harusnya ada tanggung jawab juga. Mereka dapat asuransi, kita kena imbasnya. Ya mintanya bisa normal lagi aja. Ini segera dibenerin supaya orang-orang juga nggak was-was kalau datang ke sini," ungkapnya.
(taa/taa)