Kondisi Glodok Plaza Usai Dibuka Lagi Pascakebakaran: AC hingga Lift Mati

Kondisi Glodok Plaza Usai Dibuka Lagi Pascakebakaran: AC hingga Lift Mati

Taufiq Syar - detikNews
Senin, 24 Feb 2025 14:31 WIB
Kondisi terkini toko di Glodok Plaza setelah dibuka kembali pascakebakaran.
Kondisi lift di Glodok Plaza mati pascakebakaran. (Taufiq Syarifudin/detikcom)
Jakarta -

Sejumlah pemilik kios di Glodok Plaza, Jakarta Barat, mulai membuka kembali usahanya seusai kebakaran maut bulan lalu. Namun masih banyak fasilitas penunjang belum berfungsi, seperti eskalator, lift, dan pendingin ruangan.

Salah satu pedagang bernama Andi yang memiliki toko sound system di lantai 1 mengaku kesulitan bongkar-muat barang karena lift belum berfungsi. Mereka harus membawa barang secara manual lewat tangga atau eskalator yang juga masih dalam perbaikan.

"Kalau kita, ya segera diberesin aja, dibenerin eskalator, lift supaya bisa jalan lagi. Soalnya kalau belum bisa beroperasi, kita belum bisa bongkar-muat," kata Andi saat ditemui detikcom di lokasi, Senin (24/2/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Andi menambahkan situasi di Glodok Plaza terasa lebih pengap lantaran pendingin ruangan belum diaktifkan. Andi berinisiatif menambahkan kipas angin supaya tokonya tidak lembab.

Menurut Andi, jika Glodok Plaza tak segera diperbaiki, pengunjung akan malas datang. Menurutnya, kondisi Glodok Plaza saat ini memerlukan perbaikan agar pengunjung tak waswas saat datang.

ADVERTISEMENT
Kondisi terkini toko di Glodok Plaza setelah dibuka kembali pascakebakaran.Pedagang membuka kembali kiosnya di Glodok Plaza usai kebakaran pada bulan lalu. (Taufiq Syarifudin/detikcom)

"Ini pengunjung belum ada, ya kalau belum diperbaiki pengunjung juga takut kan, riskan juga soalnya. Takut ada plafon jatuh, atau apa. Kemarin hujan bocor, lantainya jadi basah lagi. Plafon ada yang jatuh," jelasnya.

Andi mengaku masih beruntung barangnya tak ada yang rusak karena insiden kebakaran maut bulan lalu. Namun dia menanggung penurunan pendapatan karena sebulan tokonya tutup.

"Iya pemasukan nggak ada sebulan ini. Sekitar 30-20 persen. Kalau nggak dibantu (jualan) online nggak ada pemasukan sama sekali," ucap dia.

Ruangan Terasa Pengap

Sementara Joshua, pemilik toko asesoris di lantai 1 yang mengeluhkan Glodok Plaza serasa lebih pengap karena pendingin ruangan belum aktif. Lebih dari itu, dia mengeluh karena sejak 3 hari buka tidak ada satupun pengunjung yang datang.

"Gini aja kegiatannya, buka toko nggak yang beli, pulang. Kalau bersih-bersih udah kemarin. Pas dibukanya itu ya 3 hari lalu lah. Cuma sebelumnya kalau mau masuk ya lapor dulu," ungkap Joshua.

Kondisi terkini toko di Glodok Plaza setelah dibuka kembali pascakebakaran.Kondisi terkini toko di Glodok Plaza setelah dibuka kembali pascakebakaran. (Taufiq Syarifudin/detikcom)

"Harapan biar rame lagi aja, AC dibetulin, pengap panas kalau di dalam. Ini aja saya sampai bawa kipas dari rumah," imbuh dia.

Selanjutnya, Joshua menuturkan pemasukan dalam sebulan terakhir seret. Dia hanya bisa dapat keuntungan kalau ada pelanggan setianya membeli via aplikasi perpesanan atau WhatsApp.

"Nggak ada pemasukan sebulan ini. Palingan ya customer lama aja yang nanya lewat WA gitu, saya ambilin dari sini apa yang ada di rumah," ucap dia.

Kemudian, Aliong seorang pedagang kabel komputer di lantai 2 mengeluhkan pendingin ruangan yang mati. Belum lagi, toilet di lantai 2 belum bisa dipakai.

"Harapan saya ya AC lift bisa hidup. Gini nggak enak, panas pengap, pengunjung juga nggak ada mau datang. Ya biar mereka ada action, nggak diem, dibenahin dikit-dikitlah," kata Aliong.

Simak juga Video 'Tak Temukan Body Parts, Pencarian Korban Kebakaran Glodok Ditutup':

(mea/mea)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads