Sekolah Sebut Pebasket SMP Pukul Lawan di Bogor Terjadi Spontan

Sekolah Sebut Pebasket SMP Pukul Lawan di Bogor Terjadi Spontan

Rizky Adha Mahendra - detikNews
Senin, 24 Feb 2025 14:15 WIB
Pihak sekolah menjatuhkan sanksi berupa skors 30 hari kepada siswanya yang terlibat aksi memukul lawan saat turnamen basket di Kota Bogor, Jawa Barat. (Rizky AM/detikcom)
Foto: Pihak sekolah menjatuhkan sanksi berupa skors 30 hari kepada siswanya yang terlibat aksi memukul lawan saat turnamen basket di Kota Bogor, Jawa Barat. (Rizky AM/detikcom)
Bogor -

Pihak sekolah menyebut siswa yang terlibat aksi memukul lawan saat turnamen basket di Kota Bogor, Jawa Barat, dilakukan secara spontan. Pihak sekolah menyatakan tidak ada instruksi pelatih maupun motif lain dalam kejadian itu.

"Tidak ada, jadi memang spontan waktu pertandingan," kata Kepala SMP Mardi Waluya Cibinong, Rina Astuti, kepada wartawan di Bogor, Senin (24/2/2025).

Dia menyebut antara pelaku dan korban juga tidak saling kenal. Bahkan, pertemuan kedua sekolah tersebut di pertandingan basket merupakan kali pertama.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Secara pertemuan pertandingan baru yang pertama dengan SMP Negeri 1 Bogor," sebutnya.

Pihaknya juga telah bertemu dengan pihak sekolah korban. Serta, lanjut Rani, telah bertemu keluarga korban untuk meminta maaf dan mediasi secara langsung.

ADVERTISEMENT

"Pihak sekolah mengadakan pertemuan dengan SMP Negeri 1 Bogor untuk membicarakan langkah penyelesaian terbaik. Kami mencari jalan keluar yang adil dan bijaksana. Melalui pertemuan tersebut, kami juga meminta maaf secara langsung kepada orang tua dan korban," tuturnya.

Siswa Diskors 30 Hari

Sebelumnya, pihak sekolah telah menjatuhkan sanksi kepada siswanya yang terlibat aksi memukul lawan saat turnamen basket di Kota Bogor, Jabar. Sanksi pertama adalah siswa tersebut diskors selama 30 hari.

"Berdasarkan hasil mediasi dan kesepakatan dengan keluarga korban, sanksi pertama skorsing selama 30 hari kepada siswa yang terlibat, dengan teguran keras," kata Rina.

Selama masa skors tersebut, lanjut Rina, siswa tersebut diwajibkan mengikuti program pembinaan yang disusun oleh pihak sekolah. Program tersebut meliputi pelatihan emosional dan pembinaan karakter.

"Untuk memastikan bahwa siswa yang bersangkutan dapat memperbaiki perilakunya. Program pembinaan tersebut didampingi pendamping dari salah satu rumah retret," jelasnya.

Sanksi selanjutnya, siswa tersebut dikeluarkan dari tim basket sekolah. Siswa tersebut juga dilarang mengikuti kegiatan basket selama masih menjadi peserta didik di SMP Mardi Waluya Cibinong.

"Ketiga, apabila didapati kekerasan lain, yang bersangkutan akan dikeluarkan dari sekolah. Keempat, dipertimbangkan kembali menerima surat keterangan kelakuan baik," bebernya.

(rdh/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads