Ijazah Fakultas Kedokteran UISU Tidak Diakui
Kamis, 10 Mei 2007 22:04 WIB
Medan - Kisruh yang berlarut-larut di tubuh Yayasan Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) membawa masalah. Para mahasiswa kedokteran yang sudah sempat menyandang gelar sarjana pada Maret 2007 lalu, ternyata ijazahnya tidak diakui.Pernyataan ini disampaikan Usman MSi, Rektor UISU versi Hj SYariani Siregar, dalam keterangan persnya di Hotel Garuda Plaza, Jalan Sisingamangaraja, Medan, Sumatera Utara, Kamis (10/5/2007).Ijazah tersebut dianggap tidak sah karena ijazah itu dikeluarkan rektorat UISU yang dipimpin Helmi Nasution. Rektorat tersebut tidak diakui oleh Koordinator Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) Wilayah I Medan."Dinas kesehatan kota Medan tidak mengakui ijazah mahasiswa kedokteran yang dikeluarkan UISU tempo hari," ucap Usman.Wisuda dilaksanakan rektorat versi Helmi Nasution pada Maret 2007. Dalam suasana konflik dan dualisme di tubuh yayasan, saat itu kelompok Helmi Nasution yang menguasai kampus. Namun dalam proses di berbagai lembaga, ternyata Dirjen Administrasi Hukum Umum Departemen Kehakiman dan HAM, serta Dirjen Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional, hanya mengakui Yayasan UISU versi Hj Syariani. Dengan demikian kelompok Helmi Nasution dianggap illegal."Makanya itu kita akan menormalkan kembali situasi ini. Apa yang terjadi pada Rabu 9 Mei 2007 kemarin adalah upaya yayasan untuk membantu mahasiswa agar terlepas dari persoalan ini. Sehingga ijazah mereka diakui," kata Usman.Proses kembalinya Yayasan UISU versi Syariani ke kampus menurut Usman, sekitar pukul 05.00 Wib, dengan menyertakan sekitar 200 satpam kelompok Syariani masuk ke kampus. Langkah ini mengakibatkan bentrokan dengan para penjaga kampus kelompok Helmi Nasution. Belasan menderita luka-luka, termasuk lima orang dirawat di rumah sakit, puluhan sepeda motor dibakar, dan aksi saling lempar batu terus berlanjut sampai hari ini.
(rul/ken)