Mega Minta Kader Tak Ikut Retret, PSI: Kepala Daerah Bukan Pelayan Partai

Mega Minta Kader Tak Ikut Retret, PSI: Kepala Daerah Bukan Pelayan Partai

Azhar Bagas Ramadhan - detikNews
Sabtu, 22 Feb 2025 06:50 WIB
Waketum PSI Andy Budiman mengatakan PSI ingin membentuk pusat kegiatan pemuda (youth center) di setiap kecamatan jika nanti lolos ke DPR. (Mulia B/detikcom)
Foto: Waketum PSI Andy Budiman mengatakan PSI ingin membentuk pusat kegiatan pemuda (youth center) di setiap kecamatan jika nanti lolos ke DPR. (Mulia B/detikcom)
Jakarta -

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) merespons soal instruksi Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri yang meminta kadernya yang baru dilantik sebagai kepala daerah untuk tidak mengikuti retret kepala daerah di Magelang. PSI mengatakan bahwa kepala daerah tentunya bukan pelayan partai, tapi pelayan rakyat.

"Pertama, kami mengucapkan selamat kepada seluruh kader yang kemarin sudah dilantik. Kedua, kami meminta mereka mengikuti retreat di Magelang dengan sungguh-sungguh. Setuju dengan Presiden Prabowo, kepala daerah setelah dipilih secara demokratis oleh rakyat dan setelah dilantik wajib menjadi pelayan rakyat. Bukan pelayan partai," kata Wakil Ketua Umum DPP PSI Andy Budiman dalam keterangannya, Jumat (21/2/2025).

Andy mengatakan PSI meyakini acara retret itu sangat penting untuk menumbuhkan kekompakan, memberikan wawasan, hingga menyamakan persepsi antarkepala daerah. Ia yakin bahwa kepala daerah tentu harus mematuhi perintah pemerintah pusat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Retreat akan memberikan bekal yang sangat bermanfaat Jadi harus diikuti dengan sebaik-baiknya jika benar-benar ingin menjadi pelayan rakyat," lanjut Andy.

Instruksi Ketum PDIP

ADVERTISEMENT

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memerintahkan semua kepala daerah yang berasal dari PDI Perjuangan menunda kegiatan retret yang diadakan pemerintah di Akmil, Magelang, Jawa Tengah. Perintah ini dikeluarkan setelah Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto ditahan oleh KPK karena kasus buron Harun Masiku.

Dirangkum detikcom, Jumat (21/2/2025), Instruksi ini tertuang dalam surat Nomor 7294/IN/DPP/II/2025 yang diterbitkan Kamis (20/2). Jubir PDIP Guntur Romli membagikan surat tersebut dalam bentuk dokumen elektronik via aplikasi WhatsApp (WA).

Ada dua poin yang diinstruksikan Megawati.

"Diinstruksikan kepada seluruh kepala daerah dan wakil kepala daerah PDI Perjuangan, sebagai berikut: 1. Kepala daerah dan wakil kepala daerah untuk menunda perjalanan yang akan mengikuti retret di Magelang pada tanggal 21-28 Februari 2025," tulis poin pertama instruksi tersebut.

Megawati meminta para kepala daerah dan wakil kepala daerah dari partainya menghentikan perjalanan ke Magelang, jika sudah telanjur menuju area retreat. "Sekiranya telah dalam perjalanan menuju Kota Magelang, untuk berhenti dan menunggu arahan lebih lanjut dari Ketua Umum," lanjutan isi poin pertama instruksi Megawati.

Poin kedua, Megawati meminta para kepala daerah dan wakil kepala daerah dari PDIP selalu mengaktifkan alat komunikasi. Megawati juga meminta mereka siaga terhadap panggilan pihak partai.

"2. Tetap berada dalam komunikasi aktif dan standby commander call," bunyi poin kedua.

Surat ini ditandatangani oleh Megawati dan dicap stempel lambang PDIP.

Simak juga Video: Kata Demokrat soal Megawati Minta Kader PDIP Tak Ikut Retret

(azh/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads