MBG Dinilai Investasi Jangka Panjang untuk Indonesia Emas, Tak Cuma Janji Politik

MBG Dinilai Investasi Jangka Panjang untuk Indonesia Emas, Tak Cuma Janji Politik

Antara - detikNews
Kamis, 20 Feb 2025 21:29 WIB
Program Makan Bergizi Gratis hari kedua di SDN Pulo Gebang 07, Cakung, Jakarta Timur, terpantau lancar. Begini suasananya.
Ilustrasi. Makan bergizi gratis (Foto: Pradita Utama/detikcom)
Jakarta -

Direktur Eksekutif Pusat Telaah dan Informasi Regional (Pattiro) Fitria Muslih berkomentar mengenai program makan bergizi gratis (MBG). Menurutnya, program makan bergizi gratis perlu diposisikan sebagai investasi Indonesia emas.

"Seharusnya, pemerintah jika ingin memposisikan MBG ini sebagai prioritas, harus dilihat sebagai investasi untuk mencapai Indonesia Emas, bukan sekadar menempatkan MBG sebagai janji politik," kata Fitria dilansir dari Antara, Kamis (20/2/2025).

Menurutnya, makan bergizi gratis harus dilihat sebagai investasi jangka panjang. Apalagi, program makan bergizi gratis perlu dana yang besar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menambahkan apabila program makan bergizi gratis ditempatkan sebagai investasi jangka panjang untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia maka diperlukan kerangka kerja yang jelas mengenai indikator capaian dari program tersebut.

"Program itu harus dilihat sebagai investasi jangka panjang. Tidak hanya sekedar menghabiskan (anggaran), kemudian tidak jelas output-nya, indikator capaiannya seperti apa dan sebagainya," kata dia.

ADVERTISEMENT

Instruksi Prabowo terkait efisiensi anggaran, yang salah satunya untuk mendanai program makan bergizi gratis, katanya, merupakan momentum yang baik untuk memastikan efektivitas penggunaan uang rakyat. "Saya kira kita mendukung, ya, dengan adanya efisiensi, tetapi harus jelas bagaimana transparansi dan akuntabilitas," kata Fitria.

Prabowo sebelumnya mengeluarkan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 yang meminta anggaran pemerintah pada APBN dan APBD Tahun Anggaran 2025 dipangkas sebesar Rp 306,69 triliun.

Sementara itu, Wakil Direktur Eksekutif Pusat Kajian Strategis dan Internasional (CSIS) Indonesia Medelina K. Hendytio mewanti-wanti supaya program makan bergizi gratis tidak menjadi program yang tersentralisasi. Menurutnya, di negara yang memiliki kondisi geografis yang besar, program pemerintah sebaiknya dilakukan secara partisipatoris dengan melibatkan partisipasi publik.

"Penanganan MBG dengan secara terpusat ini mungkin perlu dipikirkan ulang, bagaimana bisa memanfaatkan institusi ataupun lembaga-lembaga yang selama ini ada, baik di pusat maupun di daerah, seperti Puskesmas kemudian sampai tingkat kelurahan, sehingga kesan sentralistis itu bisa dihindari dan meningkatkan partisipasi publik," katanya.

Simak Video Kepala BMKG: Disiplin dan Kolaborasi STMKG Menuju Indonesia Emas

(isa/aud)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads