Prabowo Sadari Beban Hakim Berat, MA Ungkap 30.908 Perkara Diputus di 2024

Prabowo Sadari Beban Hakim Berat, MA Ungkap 30.908 Perkara Diputus di 2024

Mulia Budi - detikNews
Rabu, 19 Feb 2025 12:16 WIB
Ketua Mahkamah Agung terpilih periode 2024-2029 Sunarto (kanan) mengucapkan sumpah jabatan di hadapan Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta, Selasa (22/10/2024). Hakim Agung Sunarto resmi menjabat Ketua Mahkamah Agung periode 2024-2025 menggantikan M. Syarifuddin.
Ketua Mahkamah Agung (MA) Sunarto (Grandyos Zafna/detikcom)
Jakarta -

Presiden Prabowo Subianto mengaku baru menyadari betapa beratnya beban seorang hakim. Ketua Mahkamah Agung (MA) Sunarto membeberkan jumlah perkara yang ditangani sepanjang 2024.

Data itu disampaikan Sunarto di hadapan Prabowo dalam Sidang Istimewa Laporan Tahunan MA, Rabu (19/2/2025). Mulanya, Sunarto mengatakan beban perkara yang ditangani MA pada 2024 naik 13,18 persen dibanding pada 2023.

"Beban perkara yang ditangani Mahkamah Agung sepanjang 2024 adalah 31.138, terdiri atas perkara masuk sebanyak 30.991, ditambah dengan sisa perkara tahun 2023 sebanyak 147. Jumlah tersebut naik 13,18 persen dibandingkan dengan tahun 2023, yang menerima 27.512 perkara," kata Sunarto.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sunarto mengatakan MA memutus 30.908 perkara sepanjang 2024. Jumlah ini naik 12,95 persen dibanding pada 2023.

"Sepanjang 2024, Mahkamah Agung berhasil memutus perkara sebanyak 30.908. Jumlah ini meningkat 12,95 persen dibandingkan dengan tahun 2023, yang memutus sebanyak 27.365 perkara," ujarnya

ADVERTISEMENT

Dia mengatakan jumlah perkara yang belum diputus di tahun 2024 kurang dari 1 persen. MA, katanya, bisa mempertahankan rasio produktivitas memutus perkara di atas angka 99 persen.

"Dengan data tersebut, rasio produktivitas memutus perkara tahun 2024 mencapai 99,26 persen. Data tersebut menunjukkan jumlah perkara yang belum diputus pada akhir 2024 kurang dari 1 persen atau hanya berjumlah 0,74 persen. Mahkamah Agung berhasil mempertahankan rasio produktivitas memutus perkara di atas angka 99 persen dan sisa di bawah 1 persen selama lima tahun berturut-turut," ujarnya.

Dia mengatakan MA memutus 30.653 perkara atau 99,17 persen dalam kurun waktu kurang dari 3 bulan. Lalu, jumlah pengarsipan atau minutasi perkara yang telah diselesaikan naik 9,64 persen, yakni sebanyak 31.162 perkara.

"Selanjutnya, dari sisi ketepatan waktu memutus perkara, dari jumlah 30.908 perkara yang diputus pada tahun 2024, sebanyak 30.653 perkara atau 99,17 persen diputus kurang dari 3 bulan. Angka ketepatan waktu memutus perkara ini, meningkat 0,28 persen dari tahun 2023 yang berjumlah 98,89 persen," kata Sunarto.

"Kemudian dari sisi penyelesaian perkara, Mahkamah Agung telah menyelesaikan minutasi perkara dan mengirimkan salinan putusan ke pengadilan pengaju sebanyak 31.162 perkara. Jumlah ini meningkat 9,64 persen dibandingkan tahun 2023 yang berjumlah 28.422 perkara," imbuhnya.

Lebih lanjut, Sunarto mengatakan ketepatan waktu minutasi perkara pada 2024 meningkat 6,18 persen. Dia menuturkan capaian ini menjadi yang tertinggi dalam sejarah MA.

"Dari keseluruhan perkara yang diminutasi dan dikirim ke pengadilan pengaju tersebut, sebanyak 30.070 perkara diselesaikan dalam tenggang waktu kurang dari 3 bulan atau 96,50 persen. Ketepatan waktu minutasi perkara tahun 2024 meningkat 6,18 persen dari tahun 2023 yang berjumlah 90,32 persen. Capaian ini menjadi yang tertinggi dalam sejarah Mahkamah Agung," ujarnya.

Dalam sambutannya di Sidang Istimewa Laporan Tahunan 2024 di gedung MA, Jakarta Pusat, Presiden Prabowo Subianto menyampaikan rasa hormat kepada seluruh hakim di Indonesia. Prabowo mengaku baru menyadari betapa beratnya beban seorang hakim.

"Saya mendengar laporan Ketua MA dan saya ingin menyampaikan hormat saya penghargaan saya kepada seluruh keluarga besar peradilan Indonesia," kata Prabowo.

"Saya mengakui baru sekarang saya sungguh-sungguh sadar dan mengerti betapa berat beban Bapak-bapak, Ibu-ibu para hakim peradilan," lanjut Prabowo yang disambut tepuk tangan para hakim.

(mib/isa)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads