ISBI Bandung Buka Suara soal Gembok Pentas Teater 'Wawancara dengan Mulyono'

ISBI Bandung Buka Suara soal Gembok Pentas Teater 'Wawancara dengan Mulyono'

Bima Bagaskara - detikNews
Senin, 17 Feb 2025 12:52 WIB
Kampus ISBI Bandung
Kampus ISBI Bandung (Foto: isbi.ac.id)
Bandung -

Pementasan teater bertajuk 'Wawancara dengan Mulyono' oleh Teater Payung Hitam yang seharusnya digelar di kampus ISBI Bandung batal terlaksana setelah lokasi acara tiba-tiba digembok. Rektor ISBI Bandung Retno Dwimarwati memberi penjelasan.

Kreator sekaligus sutradara pementasan Rachman Subur menuturkan, teater 'Wawancara dengan Mulyono' diselenggarakan untuk merayakan 43 tahun perjalanan kreatifnya. Namun Rachman menyebutkan, saat akan mempersiapkan penyelenggaraan teater, pintu lokasi acara tiba-tiba tergembok.

"Seharusnya pertunjukan dilaksanakan Sabtu, 15 Februari 2025, pukul 19.00 WIB, di ISBI Buah Batu Bandung, ternyata pintu tempat pertunjukan sudah digembok oleh pihak rektorat ISBI Bandung, alias dilarang dipentaskan alias dipasung karya teater tersebut," kata Rachman dalam keterangannya, dilansir detikJabar. Senin (17/2/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tanggapan ISBI

Rektor ISBI Bandung Retno Dwimarwati buka suara soal larangan pementasan teater 'Wawancara dengan Mulyono'. Dia mengatakan ISBI Bandung berkomitmen menjaga lingkungan akademik yang kondusif dan harmonis dengan melarang keras segala bentuk kegiatan yang mengandung unsur SARA.

"Termasuk kepentingan berbau politik praktis, yang melibatkan dosen dan purnabakti. Kebijakan ini diambil guna memastikan bahwa kampus tetap menjadi ruang ilmiah yang bebas dari konflik kepentingan dan provokasi berbasis identitas dan politik tertentu," ucap Retno.

ADVERTISEMENT

Dia menjelaskan, kampus memiliki tanggung jawab moral untuk menjaga nilai-nilai kebangsaan serta mencegah berkembangnya narasi yang dapat memecah belah persatuan. "Kami tidak akan mentoleransi adanya kegiatan yang berpotensi menimbulkan perpecahan berbasis SARA dan politik, baik yang dilakukan oleh mahasiswa, dosen, pegawai administrasi, maupun purnabakti," jelasnya.

Retno juga mengungkapkan, kampus adalah tempat bagi ilmu pengetahuan, bukan untuk penyebaran isu-isu kontraproduktif yang dapat mengganggu keharmonisan.

Dia pun mengajak seluruh sivitas akademika untuk terus menjunjung tinggi semangat kebinekaan dan menghindari segala bentuk provokasi yang dapat merusak persatuan dan menyebutkan bahwa kampus harus tetap menjadi tempat bagi dialog yang sehat, kritis, dan tetap dalam koridor etika akademik.

Baca selengkapnya di sini.

(idh/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads