Bang Jago Todongkan Pisau di TK Tangsel Ditangkap di Rumah Ortunya

Bang Jago Todongkan Pisau di TK Tangsel Ditangkap di Rumah Ortunya

Rizky Adha Mahendra - detikNews
Sabtu, 15 Feb 2025 21:23 WIB
Dua bang jago S dan N berbaju tahanan usai menodong pisau ke anak TK yang sedang latihan drum band di Permata Pamulang, Kecamatan Setu, Tangsel. (dok.ist)
Foto: Dua 'bang jago' S dan N berbaju tahanan usai menodong pisau ke anak TK yang sedang latihan drum band di Permata Pamulang, Kecamatan Setu, Tangsel. (dok.ist)
Jakarta -

Polisi menangkap dua orang preman alias 'Bang Jago' yang viral menodongkan pisau di depan anak TK di kawasan Setu, Tangerang Selatan. Salah satu pelaku ditangkap di rumah orang tuanya (ortu).

"Iya, satu kami amankan di rumah orang tuanya," kata Kapolsek Cisauk AKP Dhady Arsya, saat dihubungi, Sabtu (15/2/2025).

Sementara itu, lanjut Dhady, satu pelaku lainnya ditangkap di sebuah warung. Dia menyebut warung tersebut sekitar beberapa ratus meter dari lokasi kejadian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Satu lainnya di warung (pelaku ditangkap), jarak dari TKP (tempat kejadian perkara) 300 meter," ungkapnya.

Anak-anak TK Trauma

Sebelumnya, Nisa (26), salah satu guru TK yang berada di lokasi kejadian penodongan, mendapat laporan dari orang tua murid bahwa anaknya mengalami trauma psikis. Anak TK trauma setelah melihat penodongan menggunakan pisau dilakukan oleh preman 'Bang Jago' terhadap gurunya, Jumat (14/2) lalu.

ADVERTISEMENT

"Dapat laporan dia sudah cerita ke orang tuanya, 'Ayah, Bunda, kenapa tadi kok ada guru aku dipukul,' bahasa anak kan gitu ya," ujar Nisa saat ditemui di rumahnya di Kawasan Pamulang Permata.

Nisa bercerita, saat terjadi penodongan, anak-anak TK yang menyaksikan sontak berteriak. Beberapa anak juga mengalami syok di lokasi kejadian.

"Anak-anaknya sih teriak. Teriak ya termasuk tadi yang teriak, terus tadi juga ya anak yang pendiam itu pastikan dia syok banget ya," tutur Nisa.

Nisa mengatakan, setelah kejadian tersebut, pihak sekolah meminta Polsek Cisauk dan Polres Tangsel datang untuk memberikan trauma healing. Pihak sekolah meminta agar anak-anak diberi terapi mengatasi kondisi syok mental ini.

"Kita minta juga dari pihak polsek atau polres untuk mendatangi sekolah kami buat trauma healing. Supaya anak-anak pun diberi tahu bagaimana caranya mengatasi ancaman atau kekerasan ketika dia di luar," tutur Nisa.

(rdh/lir)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads